✔ Cara Promosi Event yang Kreatif & Efektif versi Publikasimedia

Mau event Anda lebih ramai? Pahami cara promosi event yang relevan dengan zaman supaya dapat menarik atensi lebih banyak calon peserta.

McKinsey mengatakan bahwa saat ini konsumen menuntut interaksi yang personal dari brand.1 Itulah yang perlu Anda terapkan ketika mempromosikan acara.

Kuncinya adalah spesifik, kreatif, dan memanfaatkan multi-channel untuk menjangkau sebanyak-banyaknya audiens target potensial.

Bagi Anda yang sedang bingung menentukan strategi promosi event, Publikasimedia akan menjelaskan apa saja caranya.

Cara Promosi Event yang Baik & Benar

Dari pengalaman kami membantu klien membangun awareness untuk event mereka, berikut strategi promosi yang terbukti efektif dan bisa Anda replikasi:

1. Buat Landing Page Khusus untuk Event

Pertama, perkuat dulu online presence Anda dengan membuat landing page khusus untuk event tersebut. 

Alasannya karena hampir semua orang saat ini mencari informasi acara lewat internet. Jadi, ketika orang menulis nama event Anda di Google, harapannya halaman Anda muncul di hasil pencarian teratas seperti ini:

Landing page bukan sekadar media promosi, melainkan menjadi tempat di mana orang-orang menemukan berbagai informasi penting mengenai event Anda.

Di dalamnya cantumkan informasi event lengkap, syarat dan ketentuan, call to action (CTA) yang jelas, formulir pendaftaran, link pembelian tiket, countdown acara, atau komponen lain sesuai kebutuhan.

Intinya, selain menunjukkan sisi profesionalitas si penyelenggara acara, landing page juga berguna sebagai pusat informasi.

Menurut sebuah jurnal, landing page dapat mendorong brand awareness dan positioning Anda di saluran digital.2

2. Kolaborasi dengan Influencer & KOL

Cara promosi event yang juga efektif menurut Publlikasimedia adalah menggandeng influencer atau Key Opinion Leader (KOL). Silakan cek perbedaan keduanya.

Kekuatan pengaruh mereka, terutama yang konten-kontennya organik, sudah sering kami bahas. Salah satunya, yaitu mendapat kepercayaan audiens.

Hal ini didukung oleh studi Matter Communications yang menyatakan 61% konsumen lebih percaya influencer yang terasa relatable dibandingkan iklan brand biasa.3

Akan tetapi, yang perlu diperhatikan oleh penyelenggara acara adalah pemilihan influencer atau KOL itu sendiri. Pastikan audiens mereka relevan dengan event.

Beberapa kolaborasi yang bisa Anda coba di antaranya account takeover, live session, atau konten edukasi. 

Misalnya, jika Anda mau membuat bazar fesyen  khusus UMKM lokal, maka gandeng influencer fesyen lokal untuk mengajak audiens mereka meramaikan acara lewat konten-konten edukasi.

3. Adakan Kontes & Challenge di Media Sosial

Salah satu cara promosi event yang kreatif di media sosial adalah dengan mengadakan kontes atau challenge berhadiah tiket. Tujuannya adalah meningkatkan engagement postingan.

Katakanlah kasusnya seperti ini:

Anda membuat postingan kontes di Instagram, yang mana di situ sudah mencakup informasi mengenai penyelenggaraan event. Ketika postingan tersebut ramai, pada akhirnya orang-orang juga jadi lebih aware dengan event Anda.

Dari studi Tailwind, kontes dapat menghasilkan 3,5x lebih banyak likes dan 64x lebih banyak komentar daripada postingan biasa.4 Jadi, metode ini memang terbukti efektif, ya!

Belum lagi, kontes juga memicu user-generated content (UGC), yang mana UGC mendorong viralitas secara organik, sekaligus meningkatkan engagement rate hingga 50%.5

4. Buat Video Pemasaran Event dengan Storytelling

Storytelling adalah kunci membuat audiens menyimak konten Anda dari awal sampai akhir dan menyentuh emosi mereka. Dengan begitu, pesan yang disampaikan pun lebih nempel di memori.

Kalau Anda mau belajar cara menulisnya, kami pernah menjelaskan beberapa teknik storytelling yang baik untuk kebutuhan promosi.

Pertanyaannya, mengapa harus pakai video? 

Begini…. mayoritas pengguna internet di dunia saat ini adalah konsumen konten video. Data terbaru dari Ericsson menunjukkan bahwa video menyumbang lebih dari 75% total lalu lintas data seluler global.6

Combo video dengan narasi yang menarik bisa menjadi strategi ampuh untuk menggaet calon peserta event.

Cara buat video promosi event yang kami rekomendasikan: jangan hanya bikin video teaser. Produksi juga video behind-the-scenes persiapan, testimoni peserta event sebelumnya, atau wawancara performer untuk menampilkan cerita yang autentik dan membangun koneksi.

Contoh video behind-the-scenes proses syuting film ‘Agak Laen 2’ dari hari ke hari. Cara ini bisa diadaptasi jadi di balik persiapan acara.

5. Manfaatkan Jaringan Media Partner

Secara singkat, media partner adalah mitra resmi yang membantu meliput dan menyiarkan berbagai informasi seputar event Anda ke audiens mereka.

Untuk penjelasan lengkapnya, silakan baca artikel tentang pengertian media partner.

Kami ambil contoh pertandingan bertajuk “Bahkan Voli” yang digelar oleh VINDES beberapa waktu lalu.

Di poster acaranya, mereka menampilkan logo-logo portal berita ternama yang menjadi media partner.

Keuntungannya, selain mendapat liputan, kredibilitas event meningkat karena didukung oleh media-media yang tepercaya.

Bentuk kerja samanya pun tidak harus selalu liputan. Bisa juga berupa pemasangan banner di situs web atau promosi di akun media sosial partner.

6. Distribusi Press Release ke Media Online

Selanjutnya adalah cara promosi event yang menjadi keahlian utama kami. Terbitkan press release sebagai pengumuman resmi dari penyelenggara event. Fungsinya untuk menciptakan buzz dan membangun narasi yang terkontrol menjelang acara. 

Jika Anda sudah memiliki owned media dengan traffic besar, Anda bisa menerbitkannya langsung di sana.

Namun, jika membutuhkan jangkauan yang lebih masif, kami sarankan kirim press release Anda ke redaksi-redaksi media. Setelah itu, pantau mention untuk mengukur seberapa banyak media yang mengutip atau menjadikannya berita.

Silakan pelajari tips supaya press release Anda dilirik oleh media.

Tidak mau repot mengurus proses ini? Serahkan tugas tersebut kepada Publikasimedia. Kami membuka akses publikasi ke lebih dari 100 media nasional maupun lokal untuk menumbuhkan awareness terhadap event Anda secara cepat. 

Anggapan bahwa metode press release sudah usang itu tidak benar. Buktinya, dalam State of the Media Report 2025, 72% jurnalis mengonfirmasi bahwa press release masih menjadi salah satu sumber berita utama yang mereka andalkan.7

7. Gelar Press Conference Sebelum Event

Ini mirip dengan press release, tetapi dalam format forum tatap muka (atau online) di mana perwakilan media berkesempatan mendapat cerita eksklusif dengan bertanya langsung kepada narasumber.

Press conference diperlukan jika event Anda skalanya cukup besar dan punya nilai berita tinggi, misalnya karena melibatkan tokoh publik atau pejabat penting 

Meskipun dari segi biaya relatif tinggi, liputan luas dan mendalam yang dihasilkan akan sangat sepadan, terlebih jika mengundang media-media besar.

Tips dari kami: agar tidak terkesan terlalu formal, Anda boleh menggunakan istilah alternatif seperti “media briefing”, “media meetup”, atau “event unveiling”. 

8. Sebar Undangan via Email Marketing

Kami sering menerima email promosi event melalui newsletter yang kami ikuti. Salah satunya dari Search Engine Journal, yang secara rutin memanfaatkan listing pembacanya untuk mempromosikan event seputar SEO dan pemasaran. 

Strategi ini adalah contoh promosi event yang efektif karena menargetkan audiens yang sudah “hangat” dan tertarik pada topik Anda. Bahkan, email marketing terbukti menghasilkan ROI tertinggi di antara saluran digital lainnya. 

Menurut laporan Email Marketing Benchmark dari GetResponse, open rate dari email promosi mencapai 39,64% pada tahun 2024.8 Kuncinya ada pada personalisasi pesan, seperti nama penerima dan subjek email.

Anda bisa meniru cara ini dengan mengirim email berisi undangan, reminder, update persiapan acara, atau penawaran harga tiket khusus untuk periode terbatas.

9. Promosi Lewat Obrolan Podcast

Apakah Anda ngeh kalau sekarang ini podcast sering menjadi media pemasaran untuk event, film, album musik, dan lain-lain?

Menariknya, format promosi di podcast terasa lebih halus karena dibalut dengan obrolan santai. Itulah kenapa pendengar podcast cenderung tidak melewatkan bagian promosinya, bahkan menyimak dengan saksama.

Laporan Nielsen Podcasting Today 2024 membuktikan itu dengan menyebut podcast memang efektif untuk membangun keterlibatan audiens dan memicu tindakan lebih lanjut, seperti pembelian.9

Lantas, bagaimana cara promosi event lewat podcast?

Kalau tidak punya podcast sendiri, Anda bisa mengirim permohonan menjadi bintang tamu di podcast yang audiensnya relevan.

Tawarkan salah satu pengisi acara Anda yang populer sebagai narasumbernya sebagai benefit utama.

Contohnya seperti saat grup musik Radja hadir di podcast PWK untuk sekaligus mempromosikan festival musik “The Sounds Project”.10 Obrolannya seru, promosinya pun tersampaikan dengan baik.

10. Media Placement OOH untuk Menjangkau Audiens Spesifik

Ketika Anda fokus pada saluran digital, ada kemungkinan sebagian audiens belum terjangkau. Di sinilah platform Out-of-Home (OOH) atau media luar ruang berperan.

Media placement seperti ini dapat menjangkau audiens yang sangat spesifik

Misalnya, Anda ingin menarik perhatian segmen pekerja kantoran, maka tempatkan materi promosinya di stasiun MRT atau billboard di jalan protokol. 

Survei Jakpat tentang daily commuting (2024) menyoroti lebih dari 40% responden menghabiskan waktu 30-60 menit dalam perjalanan. Ini waktu yang cukup untuk memperhatikan promosi event Anda di OOH sekitar mereka.11

11. Jalankan Aktivasi Merek yang Berkesan

Aktivasi merek sebelum event bertujuan membangun antisipasi, menyebarkan informasi secara non-agresif, dan mendorong interaksi audiens. Ini adalah contoh event marketing kreatif yang patut Anda coba.

Cara promosi event ini bisa Anda jalankan secara langsung maupun virtual dengan berbagai macam kampanye. Beberapa contoh idenya antara lain membuat filter AR di Instagram atau TikTok, kolaborasi dengan komunitas, atau instalasi booth pop-up di area publik.

Intinya, aktivasi itu tentang menciptakan pengalaman yang shareable dan memorable bagi orang-orang, bukan sekadar jadi tontonan. 

12. Program Loyalitas dan Early Bird

Pemanfaatan efek psikologi fear of missing out (FOMO) juga cukup ampuh dalam pemasaran. Dua strategi yang menurut kami cukup efektif untuk dibumbui FOMO adalah membuka early bird dan program loyalitas. 

Apa bedanya?

  • Early bird: Insentif harga untuk beberapa pembeli pertama yang bakal menciptakan urgensi. Orang-orang biasanya tidak mau ketinggalan harga lebih murah.
  • Program loyalitas: Penawaran eksklusif kepada audiens yang pernah datang ke event sebelumnya. Misalnya bundling tiket dengan barang koleksi eksklusif yang jumlahnya terbatas.

Kedua strategi ini akan mendorong penjualan tiket di fase awal melalui urgensi, sekaligus memperkuat ikatan dengan audiens setia melalui apresiasi eksklusif.

Promosikan Acara Anda dengan Strategi yang Tepat

Jadi, mana cara promosi event yang paling efektif?

Menurut kami, semua metode di atas efektif. Namun, hasil akhirnya tergantung pada bagaimana eksekusi Anda.

Perlu diingat bahwa tidak ada satu strategi yang menjamin kesuksesan. Kami sarankan agar Anda menggabungkan beberapa metode promosi yang disesuaikan dengan karakteristik event serta audiens target.

Mulailah dengan memahami siapa audiens Anda, di mana mereka menghabiskan waktu, dan cara mereka mengonsumsi informasi. Dari situ, Anda bisa menentukan saluran promosi yang paling efektif.

Referensi (terakhir diakses pada 6/7/20225):

  1. Konsumen menuntut interaksi yang personal. https://www.mckinsey.com/capabilities/growth-marketing-and-sales/our-insights/unlocking-the-next-frontier-of-personalized-marketing ↩︎
  2. Jurnal mengenai optimalisasi landing page untuk meningkatkan brand awareness. https://journal.arimbi.or.id/index.php/Maeswara/article/download/676/643/2593 ↩︎
  3. Studi studi Matter Communications tentang influencer yang relatable. https://www.businesswire.com/news/home/20230222005276/en/Consumers-Continue-to-Seek-Influencers-Who-Keep-It-Real ↩︎
  4. Studi Tailwind tentang konten giveaway di Instagram. https://www.tailwindapp.com/blog/instagram-contest-ideas-that-will-grow-your-followers-70-faster ↩︎
  5. UGC meningkatkan engagement rate. https://everyonesocial.com/blog/user-generated-content-statistics/ ↩︎
  6. Laporan digital global tahun 2025. https://wearesocial.com/uk/blog/2025/02/digital-2025-the-essential-guide-to-the-global-state-of-digital/ ↩︎
  7. State of the Media Report 2025 Cision. https://www.cision.com/resources/guides-and-reports/2025-state-of-the-media-report/ ↩︎
  8. Laporan Email Marketing Benchmark dari GetResponse. https://www.getresponse.com/resources/reports/email-marketing-benchmarks ↩︎
  9. Laporan Podcasting Today 2024 dari Nielsen. https://www.nielsen.com/wp-content/uploads/sites/2/2024/08/Nielsen-Podcasting-Today-Aug-2024.pdf ↩︎
  10. Promosi event “The Sounds Project” di podcast PWK. https://www.youtube.com/watch?v=AKBt291KQs8 ↩︎
  11. Survei Jakpat tentang daily commuting tahun 2024. https://insight.jakpat.net/daily-commuting-in-indonesia-private-vs-public-transport/ ↩︎

Tinggalkan komentar