Tim Pengmas FKUI dan SIMUBEAR IMERI Gelar Pelatihan BHD di Puskesmas Koja

(Masyarakat sedang diajarkan praktik pembidaian)
(Masyarakat sedang diajarkan praktik pembidaian)

Setiap orang tentu memiliki risiko berada dalam keadaan bahaya meskipun tidak ingin berada di keadaan darurat yang mengancam jiwa.

Inilah alasan mengapa keterampilan bertahan dalam kondisi bahaya penting untuk dipelajari setiap orang.

Untuk mengatasi situasi darurat medis yang mengancam jiwa, setiap orang penting untuk diajarkan Bantuan Hidup Dasar (BHD).

Selain dapat menyelamatkan jiwa, keterampilan BHD ini juga dapat mengurangi risiko keparahan, membantu dalam situasi di mana bantuan medis profesional belum tiba, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan serta keselamatan dan masih banyak lagi.

Mempelajari BHD sangat penting untuk dipelajari terlebih orang yang berada dalam situasi-situasi berisiko. Selain BHD, setidaknya memiliki pemahaman dasar tentang tindakan-tindakan yang harus diambil ketika berada dalam situasi darurat.

Mendasar dari hal ini, Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, bersama Simulated Based Medical Education and Research – Indonesia Medical Education and Research Institute (SIMUBEAR – IMERI), bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Koja untuk menggelar pelatihan keterampilan BHD dan kegawatdaruratan medis sehari-hari bagi masyarakat awam.

Diketahui kegiatan tersebut digelar pada Sabtu, 7 Oktober 2023 di Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Terlaksananya program pengmas yang diketuai oleh Dr. dr. Aida Rosita Tantri, Sp.An-KAR ini melalui sumber pendanaan Hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI Tahun 2023.

Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, drg. Ma’mun memberikan sambutan yang positif atas pelaksanaan kegiatan Pelatihan BHD dan Kegawatdaruratan Medis ini.

“Saya merasa sangat berterima kasih dengan adanya pelatihan dari FKUI kepada masyarakat Rusunawa Sindang, kecamatan Koja untuk belajar melakukan pertolongan pertama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap drg. Ma’mun.

“Seperti kita ketahui kejadian kegawatdaruratan medis dapat terjadi secara tiba-tiba, dan sangat penting untuk mengetahui dan menerapkan pertolongan pertama kepada korban.” Sambungnya.

Banyak materi yang diajarkan kepada peserta, diantaranya adalah teknik BHD untuk orang dewasa dan anak-anak, prosedur transportasi korban, teknik pembalutan dan pembidaian, serta langkah-langkah pertolongan awal pada kasus-kasus darurat seperti mimisan, dehidrasi, heat stroke, kejang, asma, dan gigitan ular.

Tidak hanya penyampaian materi dan demonstrasi cara penanganan saja, peserta juga mendapatkan penjelasan lebih mendetail serta praktik langsung terkait materi yang telah dipresentasikan sebelumnya.

(Masyarakat sedang melakukan praktik pembidaian dengan arahan narasumber)
(Masyarakat sedang melakukan praktik pembidaian dengan arahan narasumber)

Acara pelatihan BHD ini merupakan sebuah langkah penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam merespon keadaan darurat medis yang terjadi di kehidupan sehari-hari.