BINUS Business School Gelar CEO Speaks, Hadirkan Pimpinan Startup Ternama Tanah Air

Empat narasumber CEO Speaks Startup Day (Fandy Cendrajaya, Gabriella Thohir, Benny Yahya dan James Prananto) berfoto bersama pimpinan BINUS setelah menerima kenang-kenangan dari BINUS)
Empat narasumber CEO Speaks Startup Day (Fandy Cendrajaya, Gabriella Thohir, Benny Yahya dan James Prananto) berfoto bersama pimpinan BINUS setelah menerima kenang-kenangan dari BINUS)

Seiring dengan pertumbuhan skala perusahaan startup, cepat atau lambat akan ada anggota pendiri atau investor yang keluar dari bisnis untuk meraih keuntungan.

Indonesia, yang memiliki jumlah startup terbanyak di dunia, mencatat 2.482 startup per 14 Juni 2023. Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai peringkat keenam di dunia, mengungguli Jerman dan Prancis.

Namun, di tengah pesatnya pertumbuhan jumlah startup di Indonesia pada tahun 2023, banyak investor yang menjadi semakin selektif dalam memberikan pendanaan.

Menurut data laporan kolaborasi Google, Temasek, dan Bain and Company dalam e-Conomy SEA 2023, nilai investasi ke startup di Indonesia mengalami penurunan sebesar 87% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada semester I 2023. Nilainya menurun dari US$3,3 miliar menjadi hanya US$400 juta atau sekitar Rp6,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.757/US$).

Untuk membantu menghadapi tantangan yang dihadapi oleh perusahaan startup dalam mengembangkan strategi exit yang menguntungkan semua pihak, BINUS Business School (BBS) kembali menggelar acara CEO Speaks dengan konsep “Startup Day” dan mengusung tema “Untold Stories of the Tech Industry: The Hope for a Sustainable New Economy“.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan BINUS Startup Accelerator (BiSA) dan Center for Innovation, Design, and Entrepreneurship Research (CIDER) BINUS International, dengan dukungan dari Kopital Ventures.

Acara ini diadakan secara hybrid di Auditorium kampus BINUS Senayan pada Kamis, 2 November 2023. Menampilkan sejumlah narasumber ternama, antara lain Fandy Cendrajaya, Venture Partner dari Kopital Ventures; James Prananto, co-CEO & co-founder Kopi Kenangan; Benny Yahya, co-founder Beautyhaul; dan Gabriella Thohir, Venture Partner Skystar Capital. Kesemua narasumber ini membawa pengalaman dan wawasan mendalam dalam industri startup.

Tujuan Diadakannya CEO Speaks BINUS Business School

BINUS Business School memiliki tujuan untuk membentuk hubungan antara mahasiswanya dengan tokoh C-level dari berbagai industri.

Hal ini bertujuan agar para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari para tokoh kunci tersebut, sehingga dapat menjadi bekal berharga dalam mendirikan usaha sendiri di masa depan.

Diskusi dalam acara CEO Speaks diharapkan dapat melengkapi pengetahuan yang diperoleh mahasiswa dari bangku kuliah.

Selain melibatkan mahasiswa aktif, BINUS Business School juga berkomitmen untuk melibatkan lebih banyak orang, termasuk masyarakat umum, perwakilan bisnis, dan alumni BINUS Business School.

Harapannya, ketiga segmen peserta ini dapat memperoleh wawasan yang bermanfaat untuk bersama-sama mendorong perkembangan perekonomian lokal. Selain itu, kesempatan ini juga dapat dimanfaatkan oleh pebisnis sebagai sarana untuk mewujudkan strategi Corporate Social Responsibility (CSR) dan membangun citra merek (branding) mereka.

“Sesuai dengan visi BINUS University untuk fostering and empowering the society, CEO Speaks terbuka untuk siapa saja, bukan hanya ditujukan untuk mahasiswa. Apalagi, BINUS Business School baru saja memperoleh pencapaian gemilang dengan mempertahankan posisinya dalam daftar 250 Program MBA Terbaik di Dunia versi QS Global MBA Rankings 2024, berada di peringkat ke-36 Asia, dan menjadi MBA program terbaik di Indonesia, membuat kami ingin berkontribusi lebih,” ucap Dezie L. Warganegara, Ph.D. selaku Executive Dean BINUS Business School dalam sambutannya.

(Simbolis pengumuman resmi pencapaian BINUS Business School di QS Global MBA 2024 yang menjadikan BBS sebagai MBA program terunggul di Indonesia. Diterima oleh Dr. Rini Setiowati - Dekan BBS Master Program dari Dezie L. Warganegara sebagai Executive Dean BBS)
(Simbolis pengumuman resmi pencapaian BINUS Business School di QS Global MBA 2024 yang menjadikan BBS sebagai MBA program terunggul di Indonesia. Diterima oleh Dr. Rini Setiowati – Dekan BBS Master Program dari Dezie L. Warganegara sebagai Executive Dean BBS)

Sustainability Jadi Tema Utama

Pada acara CEO Speaks kali ini, BINUS Business School menekankan pentingnya mengembangkan strategi berkelanjutan dalam konteks startup. Salah satu aspek yang dibahas adalah manajemen dan strategi exit untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

Umumnya, terdapat empat strategi exit yang sering menjadi pilihan utama para pemangku kepentingan dalam dunia startup. Strategi tersebut mencakup penjualan perusahaan startup kepada perusahaan lain (akuisisi), mencatatkan saham startup di bursa saham untuk diperdagangkan secara umum (IPO), pembelian saham dari pemegang saham lain (buyout), dan bergabung dengan entitas bisnis lain melalui proses merger.

Namun, terlepas dari strategi exit yang dipilih, keberlanjutan (sustainability) dianggap sebagai elemen kunci. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pendiri (founder) dan investor memperoleh keuntungan secara bersamaan, sehingga bisnis dapat terus berkembang tanpa keterlibatan mereka di masa depan. Keberlanjutan bisnis menjadi fokus utama dalam panel diskusi CEO Speaks.

“Pada akhirnya, exit sebuah perusahaan tidak hanya berdampak ke pendiri dan investornya, tapi juga semua karyawan yang terlibat di dalamnya. Jadi, harus ada strategi yang mengutamakan keberlangsungan jangka panjang,” ujar Fandy Cendrajaya selaku narasumber dari Kopital Ventures.

Fokus ke Networking dan Pertukaran Wawasan

(Fandy Cendrajaya (kiri) dan Gabriella Thohir (kanan) memberikan pandangan sebagai venture capitalist di acara CEO Speaks Startup Day)
(Fandy Cendrajaya (kiri) dan Gabriella Thohir (kanan) memberikan pandangan sebagai venture capitalist di acara CEO Speaks Startup Day)

Bagi peserta yang hadir secara langsung di kampus BINUS Senayan, Jakarta, mereka memiliki kesempatan untuk mengunjungi booth pameran startup yang didukung oleh BINUS University.

Sementara itu, peserta yang mengikuti acara secara hybrid masih tetap dapat menghadiri panel diskusi dengan topik “Impactful Investments During a Downturn” dalam sesi pertama bersama Fandy Cendrajaya dan Gabriella Thohir. Diskusi tersebut membahas pemulihan startup dari perspektif investor.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel kedua berjudul “Building a Generational Business” bersama James Prananto dan Benny Yahya, membahas tentang membangun bisnis berkelanjutan.

(Benny Yahya, co-founder Beautyhaul dan James Prananto, co-CEO & co-founder Kopi Kenangan)
(Benny Yahya, co-founder Beautyhaul dan James Prananto, co-CEO & co-founder Kopi Kenangan)

Sejalan dengan tujuan CEO Speaks BINUS Business School sebagai platform untuk membangun koneksi dan pertukaran wawasan, acara ini juga menjadi momen peresmian terbentuknya BBS Business Community.

Melalui kegiatan ini, BINUS Business School berupaya tidak hanya menyediakan wawasan bagi peserta, tetapi juga menciptakan komunitas bisnis yang kuat untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang startup dan bisnis secara umum.

“Kami ingin menjadi center bagi mereka yang ingin mendapatkan update di bisnis, menaungi kebutuhan untuk berbagi dan interaksi langsung. Kami berharap dapat menjadi the first updater melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh BBS, terlebih BBS memiliki sejumlah expertise di ranah bisnis dan manajemen,” pungkas Dr. Anita Maharani, Head of Program BINUS Business School Master Program di akhir acara.