Sebuah jurnal membuktikan bahwa Instagram memang merupakan platform strategis untuk membangun personal brand.1 Sifat visualnya, fitur interaktif, serta jangkauan yang luas memungkinkan koneksi autentik dengan audiens.
Namun, tidak sedikit yang merasa buntu meski telah rutin memposting konten. Bisa jadi masalahnya bukan pada frekuensi posting, melainkan strategi yang kurang terarah.
Oleh karena itu, coba perbaiki strategi personal branding Instagram Anda dengan pendekatan yang tepat agar dapat membangun pengaruh serta dilirik media.
Bedakan antara Personal Branding dan Branding Bisnis
Mungkin selama ini Anda memperlakukan profil Instagram pribadi layaknya brand atau bisnis sehingga audiens merasa kurang terhubung, bahkan menghindarinya.
Pasalnya, saat ini audiens cenderung lebih percaya pada personal daripada brand.2
Berbeda dengan branding bisnis yang menonjolkan produk atau layanan, personal branding Instagram harus menekankan pada sosok di balik layar.
Berikut beberapa hal mendasar3 yang membedakan keduanya:
Aspek | Personal Branding | Branding Bisnis |
---|---|---|
Fokus | Individu | Produk atau Jasa |
Gaya Komunikasi | Personal, autentik, kadang informal | Profesional, formal |
Tujuan | Kredibilitas dan kepercayaan personal | Penjualan dan pertumbuhan bisnis |
Ketertarikan Audiens | Nilai, kepribadian, cerita | Manfaat produk, keunggulan kompetitif |
Intinya, fokus ke personal brand dulu, setelah itu baru pikirkan cara memonetisasi audiens Anda.
Mulai sekarang sesuaikan strategi personal branding Anda dengan membagikan nilai yang relevan dan manfaat kepada audiens.
Langkah-Langkah Membangun & Memperkuat Personal Branding Instagram
Bagi Anda yang baru akan memulai atau ingin memperbaiki personal branding Instagram, berikut beberapa langkah praktis yang bisa langsung dipraktikkan:
1. Definisikan Diri dalam 1 Kalimat
Sebelum membuat konten, cari tahu dulu siapa diri Anda dan sebagai apa Anda ingin dikenal.
Jika sudah melakukannya, tetapi belum membuahkan kesadaran publik yang kuat, tampilkan informasi tersebut secara eksplisit di bio Instagram.
Tulis definisi diri Anda di bio dalam satu kalimat yang menjawab pertanyaan:
“Siapa Anda + siapa yang Anda bantu + dengan cara apa?”
Contohnya:
- “Content strategist yang bantu UMKM naik kelas lewat storytelling di Instagram.”
- “Desainer grafis yang bisa bikin brand Anda tampil lebih profesional dengan desain minimalis.”
Dua kalimat di atas jelas menunjukkan keahlian, target audiens, dan solusi yang ditawarkan.

Apabila Anda kesulitan merumuskannya, silakan edit templat positioning statement di bawah ini:
“[JELASKAN ANDA SEBAGAI APA] membantu [TARGET AUDIENS SPESIFIK] mencapai [TUJUAN/MANFAAT UTAMA] melalui [METODE/KEAHLIAN UNIK ANDA].”
Jadi, ketika seseorang membuka profil Anda, mereka akan langsung tahu persona Anda. Jangan lupa tambahkan call-to-action (CTA) dan link di bio menuju ke halaman portofolio atau kontak untuk kerja sama.
2. Tentukan Content Pillar
Penyebab lain stagnasi engagement dan awareness audiens pada personal brand Anda adalah konten.
Anda mungkin sudah memposting konten yang menarik, tetapi kadang-kadang itu belum cukup untuk membentuk personal branding Instagram yang kuat.
Dalam hal ini, Anda memerlukan kerangka tematik yang menjadi referensi utama pembuatan konten.
Caranya, tentukan 2-3 content pillar seputar keahlian Anda yang akan dibahas secara konsisten ke depan.

StoryCheft Insight mendefinisikan content pillar sebagai tema-tema utama yang ingin difokuskan dan dikomunikasikan kepada audiens.4
Ini sangat membantu audiens memahami bidang spesialisasi Anda.
Contoh content pilar misalnya:
- Pilar 1: Edukasi → video tips praktis, tutorial, carousel informasi.
- Pilar 2: Opini → cerita kegagalan, tantangan, opini ringan.
- Pilar 3: Lifestyle → aktivitas di balik layar, hobi, keseharian.
Selanjutnya, buat kalender perencanaan konten berdasarkan masing-masing pilar, minimal untuk seminggu ke depan agar lebih terarah.
3. Gunakan Format Konten Sesuai Algoritma
Instagram menawarkan beberapa format konten di feed, ada foto, carousel, dan Reels (video). Untuk memenangkan algoritma Instagram, pilihlah format konten yang tepat.

Saat ini, format yang diutamakan algoritma Instagram adalah Reels.5
Menurut Emplifi6, konten video dengan caption yang menarik sebaiknya menjadi prioritas.
Tiga metrik utama yang akan mendorong konten video Anda menjangkau lebih banyak audiens yaitu watch time, share, dan like.7
Prioritas kedua adalah konten carousel. Format ini terbukti memancing engagement yang tinggi karena interaktif dan informatif.8
Lalu, apakah tidak perlu lagi mengunggah foto?
Tentu masih perlu, tetapi jangan menjadikannya sebagai format andalan Anda.
Kesimpulannya: Reels > Carousel > Foto biasa.
Berikut checklist penggunaan format konten untuk strategi personal branding Instagram Anda:
- Reels: Membuat tutorial singkat, video behind-the-scenes, atau Q&A.
- Carousel: Konten edukasi mendalam yang disajikan dengan teknik copywriting yang efektif.
- Foto: Gunakan sebagai selingan, bisa berupa meme, infografis, atau update personal.
Mari lanjut ke langkah keempat, yaitu….
4. Buat Seri Konten Mingguan
Banyak orang membangun personal brand dengan memposting konten random dan tidak teratur.
Meskipun cara seperti itu mungkin saja berhasil, tetapi pasti membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membuat orang mengenali persona Anda.
Adakah cara yang lebih efektif?
Ada.
Berdasarkan content pillar yang telah Anda tentukan, buatlah seri konten yang terbit secara reguler di waktu yang sama setiap minggunya.
Sebagai contoh, Anda membuat seri konten “#StrategiSenin”, yang diposting setiap hari Senin untuk membahas strategi baru seputar niche Anda.

Mengapa ini penting?
Dalam membangun personal branding Instagram, konsistensi menciptakan ekspektasi dan keterikatan dari para followers Anda secara organik.
Mereka jadi tahu kapan harus kembali mengecek profil Anda untuk mendapatkan informasi atau insight terbaru.
Untuk menjaga konsistensi tersebut, tools seperti Notion atau Google Calendar sangat membantu dalam penjadwalan konten.
Kapan waktu posting terbaik di Instagram? Pengguna Instagram umumnya aktif di luar jam kerja, seperti malam hari dan akhir pekan.9 Namun, sebaiknya pahami secara spesifik kapan audiens target Anda aktif melalui fitur Insight.
5. Interaksi Bukan Cuma Balas Komentar
Membangun personal brand Instagram perlu lebih dari sekadar membalas komentar pada unggahan Anda sendiri.
Berinteraksilah secara aktif dengan komunitas di niche Anda guna meningkatkan visibilitas sambil membangun hubungan yang bernilai.
Mulailah dari mengomentari postingan di akun lain. Namun, pastikan komentar yang Anda berikan itu relevan serta memberikan nilai tambah pada diskusinya.
Manfaatkan juga fitur-fitur interaktif Instagram, misalnya merespons story melalui DM (Direct Message), membuat polling, atau quiz.
Fitur ini tidak hanya menciptakan interaksi yang alami, tetapi juga menggali insight mengenai preferensi audiens Anda.
Khusus fitur story, kami punya tips yang sangat powerful pada poin berikutnya.
6. Tantangan 10 Hari Membuat Instagram Stories
Tips ini kami dapatkan dari dari Alex Cattoni, pendiri Copy Posse, yang sangat berpengalaman di bidang personal branding.10
Ia membagikan tantangan selama 10 hari berturut-turut untuk mengunggah Instagram Stories dengan satu tema spesifik setiap harinya.
Mengapa menggunakan Instagram Stories?
Alasannya karena ini adalah cara termudah, paling ringan, serta efektif untuk secara konsisten menunjukkan kehadiran Anda kepada audiens.
Selain itu, Alex juga menantang Anda untuk membiasakan diri tampil di depan kamera serta membangun koneksi personal dengan audiens lewat storytelling.
Tantangan ini cocok untuk siapa saja. Pemula maupun profesional dapat mengambil manfaatnya, bahkan sekalipun Anda belum siap membangun personal brand atau merasa tidak ada yang peduli.
Faktanya, orang akan mulai peduli ketika Anda tampil autentik di media sosial.
Inilah daftar tantangan yang menjadi PR Anda selama 10 hari ke depan:
Hari ke- | Tema |
---|---|
1 | Ceritakan alasan Anda memilih bidang yang sedang dijalani. |
2 | Bahas masalah umum yang sering dihadapi audiens Anda. |
3 | Bagikan kebiasaan atau rutinitas pribadi. |
4 | Rekomendasikan konten atau akun lain yang menginspirasi. |
5 | Tunjukkan proses di balik layar proyek yang sedang Anda kerjakan. |
6 | Ajarkan sesuatu yang bermanfaat secara singkat. |
7 | Tampilkan sisi lain dari diri Anda, misalnya hobi atau kegiatan ketika sedang santai. |
8 | Perlihatkan rutinitas kerja Anda dalam sehari. |
9 | Beri apresiasi kepada seseorang atau brand. |
10 | Bebas! Tampilkan apa pun yang ingin Anda bagikan. |
Di kolom komentar video YouTube unggahan Alex Cattoni, kami melihat banyak pengguna merasakan langsung dampak positif tantangan di atas. Jadi, tidak ada salahnya untuk mencobanya juga, bukan?
Hasil yang diharapkan dari tantangan ini adalah peningkatan engagement di Instagram Stories serta supaya followers lebih mengenal Anda sebagai pribadi sehingga kepercayaan mereka pun meningkat.
Namun, sambil melakukan tantangan ini, tetaplah mengunggah konten di feed Instagram secara rutin sesuai jadwal.
7. Audit Profil Setiap 2 Minggu
Terakhir, Anda perlu melakukan audit profil Instagram berkala untuk menemukan ruang perbaikan pada strategi Anda. Frekuensinya dua minggu sekali.
Bukan tanpa alasan kami menyarankan dua minggu sekali. Pasalnya, dalam periode ini, Anda sudah memiliki cukup data untuk melihat pola engagement, performa konten, dan reaksi audiens.
Sementara jika terlalu cepat, misalnya seminggu sekali, hasilnya mungkin belum terlihat. Hal ini malah berpotensi menimbulkan asumsi yang keliru dalam pengambilan keputusan.
Adapun daftar hal yang perlu Anda audit untuk melakukan perbaikan atau peningkatan strategi personal branding Instagram meliputi:
- Apakah bio Instagram Anda masih relevan dengan tujuan Anda saat ini?
- Apakah konten di feed secara konsisten mencerminkan tiga content pillar yang telah Anda tentukan?
- Apakah tingkat engagement (jumlah like, komentar, share, save) pada konten Anda mengalami kenaikan atau menurun?
- Postingan mana yang memiliki performa paling baik? Analisis mengapa postingan tersebut berhasil menarik perhatian dan interaksi.
Langkah selanjutnya, evaluasi strategi konten Anda berdasarkan hasil audit tersebut. Mungkin Anda perlu mengubah jenis konten, frekuensi posting, atau kembali meninjau content pillar Anda.

Apabila data dari insights Instagram belum cukup lengkap, manfaatkan tools seperti Hootsuite atau Metricool untuk menganalisis performa profil Instagram Anda dengan lebih detail.
Personal Branding Bukan Sekadar Posting, Tapi Menyampaikan Nilai Secara Konsisten
Kesimpulannya, membangun personal branding bukan hanya soal frekuensi unggahan. Ini tentang bagaimana Anda menyampaikan nilai secara konsisten dari hari ke hari.
Ketika Anda berhasil melakukannya, bukan tidak mungkin Anda juga bisa menarik perhatian media untuk meliput. Contohnya seperti Anjas Maradita.
Ia konsisten membangun personal brand seputar penggunaan AI, bahkan sejak kebanyakan orang belum aware terhadap AI, hingga dijuluki “Bapak AI Indonesia” oleh media online Kumparan.11
Artinya, konsistenlah tampil di hadapan publik dengan membawa nilai yang jelas karena itulah kunci utama dalam membangun personal branding Instagram.
Perlu diingat, personal branding adalah maraton, bukan sprint. Jadi, fokuslah pada tujuan jangka panjang alih-alih sekadar mengejar viral sesaat.
Jika Anda yang berkecimpung di dunia politik, silakan baca panduan Publikasimedia lainnya tentang bagaimana membangun personal brand untuk politisi.
Referensi (terakhir diakses pada 8/5/2025):
- Signifikasi Instagram dalam membentu personal branding. https://www.researchgate.net/publication/384575100_How_Significant_is_Instagram_in_Shaping_Personal_Branding_Literature_Review ↩︎
- Konten dari influencer lebih dipercaya ketimbang brand oleh audiens. https://www.linqia.com/wp-content/uploads/2023/09/Linqia-2023-State-of-Influencer-Marketing-Report.pdf ↩︎
- Perbedaan personal branding dan branding untuk bisnis. https://www.ramotion.com/blog/personal-brand-vs-business-brand/ ↩︎
- Pengertian content pillar di media sosial. https://storychief.io/blog/social-media-content-pillars ↩︎
- Format konten Instagram yang diprioritaskan algoritma. https://www.sprinklr.com/blog/instagram-reels-algorithm/ ↩︎
- Prioritaskan posting video dengan caption di Instagram. https://emplifi.io/resources/blog/ways-you-can-beat-the-instagram-algorithm/#:~:text=7.,casual%20or%20time%2Dsensitive%20content. ↩︎
- Tiga metrik utama algoritma Instagram 2025. https://www.instagram.com/iammichellegifford/reel/DG6oMwvAMS6/ ↩︎
- Pentingnya posting format konten carousel di Instagram. https://growthcurve.co/secrets-of-the-instagram-algorithm-2025-edition ↩︎
- Waktu terbaik posting di Instagram. https://crankwheel.com/9-steps-to-build-your-personal-brand/ ↩︎
- Tantangan 10 hari membuat Instagram Stories. https://copyposse.com/blog/how-to-start-building-your-personal-brand-on-social-media-10-day-instagram-challenge/ ↩︎
- Liputan Anjas Maradita oleh Kumparan. https://kumparan.com/kumparantech/video/1733328039097577370 ↩︎