Jika Anda membutuhkan cara cepat untuk mendapatkan eksposur bagi bisnis Anda, gunakanlah paid media.
Pendekatan ini memberikan hasil instan dibandingkan dengan dua solusi lainnya, earned media dan owned media.
Untuk mengetahui bagaimana saluran komunikasi berbayar ini bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan bisnis Anda, simak penjelasan berikut.
Apa yang Dimaksud dengan Paid Media?
Pengertian paid media adalah segala bentuk visibilitas yang melibatkan pembayaran untuk mempromosikan pesan pada platform eksternal kepada audiens yang spesifik.
Tujuan utama dari paid media antara lain untuk memperluas jangkauan bisnis di luar audiens yang sudah ada, meningkatkan brand awareness, dan mendorong tindakan seperti pembelian atau pendaftaran.
Karakteristiknya mirip owned media, di mana paid media juga memberikan kontrol kepada pengiklan atas berbagai aspek krusial dalam periklanan, seperti siapa yang melihat pesan, kapan pesan tersebut dilihat, serta dapat mengukur dampaknya secara langsung.
Dalam pemasaran modern, paid media membantu mempercepat distribusi konten dari owned media dan mendukung earned media agar mendapatkan eksposur lebih luas.

Apa Saja Jenis & Contoh Paid Media?
Paid media hadir dalam berbagai format tradisional dan digital sehingga memungkinkan bisnis memilih saluran sesuai dengan tujuan dan audiensnya. Berikut beberapa jenis paid media beserta contohnya:
Iklan Tradisional
Jenis iklan ini sudah ada sejak lama dan masih banyak digunakan oleh perusahaan besar maupun institusi pemerintahan hingga hari ini.
Platform-platform iklan tradisional meliputi:
- Televisi dan Radio: Anda membayar slot selama jeda komersial untuk menampilkan iklan, contohnya TVC (televisi) dan ad-lib (radio)
- Media Cetak: Iklan berbayar di publikasi fisik seperti majalah, koran, dan brosur.
- Outdoor Advertising: Memasang iklan pada media fisik di lokasi luar ruangan yang strategis seperti billboard atau transportasi umum.
Keunggulan utama iklan tradisional adalah penetrasi ke audiens yang tidak terlalu melek digital. Di sisi lain, kelemahan utamanya biaya tinggi dan sulit mengukur hasil secara akurat.
Iklan Digital
Seiring berkembangnya teknologi, iklan digital kian mendominasi strategi paid media.
Formatnya sangat beragam dan bisa ditempatkan di berbagai platform online, seperti:
- Pay-Per-Click (PPC): Pengiklan membayar sejumlah biaya untuk setiap kali iklan mereka diklik oleh pengguna. Contoh paling populer adalah Google Ads.
- Display Ads: Ini adalah iklan visual seperti banner, pop-up, dan format lain yang tampil di berbagai situs web atau aplikasi. Contohnya rekomendasi bersponsor di hasil pencarian produk marketplace.
- Iklan Media Sosial: Postingan berbayar yang muncul di feed platform media sosial untuk menjangkau audiens spesifik.
- Affiliate Marketing: Kemitraan dengan pihak ketiga yang mempromosikan produk/layanan, di mana komisi dibayarkan berdasarkan penjualan atau lead yang dihasilkan.
- Video ads: Format iklan video yang muncul sebelum, selama, atau setelah pemutaran video di layanan streaming seperti YouTube.
Melalui jaringan iklan digital, Anda bisa mengatur siapa yang melihat iklan.
Model seperti PPC bahkan memberi fleksibilitas dalam budgeting karena Anda hanya membayar saat terjadi interaksi.
Selain itu, setiap klik juga bisa dilacak dan dianalisis secara real-time.
Content Advertising
Sesuai namanya, jenis paid media ini berfokus pada distribusi konten berbayar untuk tujuan promosi.
Bentuknya meliputi:
- Sponsored Content: Konten buatan brand atau hasil kerja sama dengan publisher yang kemudian terbit di platform milik publisher tersebut setelah membayarkan sejumlah biaya. Contohnya artikel ulasan berbayar di blog.
- Native Advertising: Konten berbayar yang formatnya menyerupai konten organik di platform publisher, tetapi biasanya tetap berlabel “sponsor” atau “advertorial” untuk transparansi.
Cara ini efektif untuk meningkatkan trust dan engagement tanpa mengganggu pengalaman pengguna ketika menikmati konten.
Influencer Marketing
Konsumen cenderung menghindari iklan tradisional dan lebih menyukai konten edukasi langsung dari brand. Menariknya, 69% konsumen ternyata lebih percaya pada rekomendasi influencer daripada informasi langsung dari brand.1
Itulah alasan influencer menjadi saluran tersendiri dalam paid media. Pasalnya, mereka bukan cuma menawarkan konten sebagai slot iklan, tetapi juga otoritas dan kepercayaan yang telah dibangun.
Sebuah survei bahkan menunjukkan bahwa 87% konsumen Indonesia tertarik membeli barang karena rekomendasi influencer.2
Menurut Publikasimedia influencer marketing menggabungkan elemen dari content advertising dan native advertising. Strategi ini berfokus pada pembuatan konten yang terlihat organik, tetapi juga memiliki tujuan promosi atau menampilkan citra positif brand.
Seberapa Efektif Paid Media?
Dalam strategi public relations (PR) modern, paid media terbukti efektif untuk memperluas jangkauan pesan serta meningkatkan visibilitas bisnis Anda.
Pada akhirnya, cara ini bukan cuma menghasilkan penjualan langsung, tetapi memperkuat citra positif bisnis di mata publik secara terkontrol dan cepat.
Contoh kasusnya, sebuah brand meluncurkan ponsel tipe terbaru mereka.
Selain mengupayakan promosi melalui saluran organik, brand tersebut pasti juga akan memanfaatkan media berbayar seperti beriklan dengan YouTube Ads.
Tujuannya supaya mereka cepat mendapatkan awareness untuk produk barunya dan menjangkau audiens yang tepat.
Kelebihan Paid Media

Secara umum, media berbayar menawarkan kelebihan berikut:
Hasil Instan
Ya, paid media memberikan visibilitas langsung, meningkatkan traffic, serta menjanjikan potensi penjualan sejak hari pertama kampanye diluncurkan.
Skalabilitas
Khususnya kampanye digital, skalabilitasnya sangat tinggi.
Anda dapat memulai dengan anggaran yang relatif kecil untuk menguji coba iklan di platform tertentu.
Selanjutnya, seiring pertumbuhan bisnis atau kinerja iklan, Anda dapat dengan mudah meningkatkan atau menurunkan anggaran sesuai kebutuhan.
Target yang Spesifik
Jenis kampanye digital juga memungkinkan penargetan berdasarkan usia, lokasi geografis, minat, perilaku pengguna, dll. Hal ini memastikan iklan menjangkau audiens yang paling potensial.
Dapat Diukur
Keuntungan signifikan lainnya adalah kemudahan dalam melacak serta menganalisis kinerja iklan.
Berbagai metrik tersedia untuk mengukur keberhasilan kampanye iklan digital, antara lain ROI, CTR, CPC, dan conversion rate.
Lalu, bagaimana dengan iklan tradisional yang tidak memiliki alat ukur yang jelas?
Sebenarnya ada cara untuk mengukur dampak iklan tradisional lebih akurat, misalnya dengan menyaring traffic menggunakan kode QR, tautan pendek, atau kode promo khusus.
Selain itu, pada iklan outdoor seperti billboard, beberapa penyedia layanan juga menyediakan sensor berbasis AI untuk memperkirakan impression.3 Dengan demikian, pengiklan bisa mendapatkan laporan rutin walau hanya estimasi.
Automasi
Menurut Neil Patel, automasi membuat saluran media berbayar lebih efisien dalam menjangkau audiens.4
Contohnya, di Google Ads ada sistem otomatis untuk menyesuaikan bidding iklan berdasarkan performa sehingga anggaran dialokasikan ke kampanye yang paling efektif tanpa intervensi manual.5
Tantangan Paid Media
Meskipun terbukti efektif dengan berbagai kelebihannya, paid media juga mempunyai banyak tantangan yang perlu dikelola dengan baik.
Salah satu tantangan utama adalah soal biaya. Dari tahun ke tahun, biaya iklan digital di berbagai platform makin mahal.67

Iklan tradisional pun sama. Sebagai contoh, biaya memasang iklan di TV bisa mencapai ratusan juta rupiah pada jam tayang prime time.
Tantangan lainnya adalah ad fatigue, yakni ketika audiens merasa jenuh karena terus-menerus terpapar iklan yang sama atau serupa. Akibatnya, mereka cenderung mengabaikan iklan, bahkan sampai menggunakan ad blocker.
Selain itu, ada pula isu kepercayaan, di mana sebagian konsumen saat ini skeptis terhadap konten berbayar dan lebih percaya pada rekomendasi organik atau earned media.
Jadi, apakah bisnis sebaiknya menghindari iklan berbayar di media massa?
Tentunya tidak.
Meskipun tantangan pasti ada, banyak bisnis tetap menggunakan paid media, tetapi dengan strategi yang lebih cerdas guna mengoptimalkan dampaknya.
Tips Mengoptimalkan Paid Media untuk Bisnis
Berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, untuk memaksimalkan hasil investasi iklan Anda, pertimbangkan beberapa praktik terbaik berikut:8
1. Prioritaskan Kualitas Iklan
Iklan yang berhasil bukan yang paling mahal, tapi paling relevan dan menarik.
Jadi, fokuslah meningkatkan kualitas materi iklan Anda alih-alih sekadar mengejar kuantitas penayangan.
Satu iklan yang kreatif dan beresonansi dengan audiens akan lebih berdampak ketimbang 10 iklan yang biasa-biasa saja.
Caranya, optimalkan penggunaan media visual dan buat copywriting yang kuat untuk menyampaikan pesan Anda.
2. Optimalkan Landing Page
Landing page termasuk owned media, sementara paid media menjadi jembatan untuk mendatangkan traffic potensial dari sumber eksternal.
Supaya prospek terkonversi menjadi penjualan, Anda memerlukan landing page yang optimized.
Pasalnya, pengalaman pengguna setelah mengklik iklan sama pentingnya dengan iklan itu sendiri. Friksi sekecil apa pun bisa menurunkan tingkat konversi.
Oleh karena itu, pastikan landing page Anda memenuhi kriteria berikut:
- Relevan dengan iklan (misalnya promo ditampilkan jelas).
- Mudah dinavigasi.
- Memiliki CTA (Call-to-Action) yang menonjol.
- Loading cepat (optimalkan gambar dan script).
3. Uji Platform dan Format Iklan Beragam
Jangan terpaku hanya pada satu platform atau format iklan!
Eksplorasi berbagai opsi saluran seperti yang kami sebutkan di atas dan uji coba berbagai macam format, misalnya display ads, video ads, carousel ads, dll.
Setelah itu, analisis performa setiap kampanye untuk mengetahui iklan seperti apa yang paling efektif untuk tujuan bisnis Anda. Kemudian sesuaikan strategi berdasarkan insight yang Anda dapatkan.
4. Kelola Anggaran Secara Efektif
Tips selanjutnya, atur anggaran secara terukur, terutama pada saat menguji platform atau memulai kampanye baru.
Mulailah dengan anggaran yang kecil untuk menguji efektivitas kampanye sebelum meningkatkan investasi.
Pantau terus metrik kinerja iklan seperti Cost per Acquisition (CPA) dan Return on Ad Spend (ROAS) untuk memastikan anggaran Anda benar-benar berguna secara efisien.
Sebagai aturan umum, hindari menghabiskan biaya iklan lebih banyak dari lifetime value pelanggan9 yang Anda peroleh dari kampanye tersebut. Alokasikan ulang anggaran ke kampanye yang memberikan hasil terbaik.
Gabungkan Earned, Owned, dan Paid Media!
Kesimpulannya, paid media merupakan komponen penting dalam strategi komunikasi dan pemasaran modern.
Kemampuannya untuk memberikan hasil yang cepat, menargetkan audiens secara spesifik, serta dapat diukur menjadikannya alat yang sangat powerful.
Namun, untuk mendapatkan dampak yang lebih besar, Anda perlu menggabungkan semua saluran, termasuk earned media dan owned media.
Pendekatan terintegrasi ini bisa Anda terapkan dengan memberikan peran yang berbeda pada setiap saluran:10
- Testing di Owned Media: Gunakan platform yang Anda miliki sebagai tempat untuk menguji berbagai jenis konten. Analisis apa yang paling resonan dengan audiens Anda.
- Dapatkan Buzz lewat Earned Media: Setelah menemukan konten yang efektif, dorong jangkauan organik dan liputan dari pihak ketiga untuk membangun kredibilitas.
- Boost dengan Paid Media: Gunakan publikasi media berbayar untuk memperkuat dan memperluas jangkauan konten yang sudah terbukti efektif.

Dengan strategi ini, bisnis Anda dapat menjangkau audiens baru, memperkuat pesan, sekaligus mengelola anggaran promosi secara lebih efisien.
Referensi (terakhir diakses pada 5/5/2025):
- Konsumen lebih percaya influencer daripada brand. https://www.matternow.com/blog/consumers-seek-influencers-who-keep-it-real/ ↩︎
- Konsumen Indonesia tertarik beli barang karena Influencer. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5523791/survei-87-konsumen-indonesia-tertarik-beli-barang-karena-rekomendasi-influencer ↩︎
- Cara pengukuran dampak iklan billboard berbasis AI. https://redresscompliance.com/top-10-real-life-use-cases-for-ai-in-outdoor-advertising/ ↩︎
- Automasi sebagai salah satu kelebihan paid media. https://neilpatel.com/blog/paid-media/ ↩︎
- Sistem bidding otomatis Google Ads. https://support.google.com/google-ads/answer/10964872?hl=id ↩︎
- Peningkatan biaya iklan CPC Google Ads. https://searchengineland.com/report-google-search-cpc-up-13-yoy-ad-spend-growth-slowing-439860 ↩︎
- Iklan di platform Meta makin mahal. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240216165846-37-515182/iklan-di-instagram-dan-facebook-makin-mahal-ini-penyebabnya ↩︎
- Praktik terbaik mengoptimalkan paid media. https://www.youtube.com/watch?v=S4HZhmU3YHE ↩︎
- Lifetime value pelanggan. https://www.revou.co/kosakata/customer-lifetime-value ↩︎
- Integrasi owned media, earned media, dan paid media. https://www.youtube.com/watch?v=4KELuMwZlwM ↩︎