✔ Pengertian Branded dan Ciri-Ciri Produk Branded

Pernah lihat para selebritis atau influencer pakai fashion item dengan tulisan atau logo Balenciaga, YSL (Yves Saint Laurent), Gucci, dan seterusnya? 

Barang-barang yang harganya selangit inilah yang kemudian dikenal sebagai produk branded. Jadi sebenarnya apa pengertian branded?

Mengapa saat melihat seseorang pakai barang branded kita dapat langsung menilai yang bersangkutan berada di strata sosial yang mana? 

Pasalnya, jarang ada orang biasa yang sanggup menenteng tas atau mengenakan jam tangan seharga villa mewah.

Ingin tahu lebih banyak? Yuk, cek di sini.

Apa Pengertian Branded?

Dari segi bahasa, branded berasal dari kata brand yaitu merek. Jadi singkatnya, branded artinya produk bermerek. Lalu bukankah semua produk mempunyai merek? 

Apakah seluruhnya dapat kita sebut branded? Tentu saja tidak, karena merek dan brand itu tidak sama.

Perbedaan brand dan merek pendeknya terletak pada kesan yang ditangkap masyarakat pada suatu brand.

Brand artinya adalah apa yang orang pikirkan tentang produk, perusahaan, dan tentang service saat ada yang menyebutkan suatu merek. Sementara merek hanya terbatas pada identitas suatu produk.

Contohnya begini, saat ada orang yang menyebutkan merek Starbucks, apa kira-kira yang terlintas di benak Anda? Selain minuman kopi biasanya orang akan berpikir tentang “mahal”, “eksklusif”, dan “berkelas”.

Konon inilah sebabnya seluruh gerai Starbucks berdesain terbuka alias kelihatan dari luar. Tujuannya agar customer merasa bangga karena dinilai mampu hangout di tempat yang masuk kategori elite bagi sebagian besar masyarakat.

Nah, asumsi-asumsi inilah yang berkaitan erat dengan brand, alih-alih hanya sekedar nama merek. 

Jadi kesimpulannya, Starbucks tidak sekedar menjual segelas kopi seharga puluhan ribu, tetapi juga image bahwa pelanggannya (seolah-olah) memiliki strata yang lebih tinggi.

Inilah yang membuat Starbucks sukses menjadi perusahaan minuman kopi terpopuler dengan gerai mencapai lebih dari 32 ribu buah di 79 negara.

Ngomong-ngomong, produk branded terkenal tidak melulu berasal dari mancanegara, lho.  Kita juga memiliki brand asli Indonesia yang populer, beberapa bahkan kerap dijuluki produk branded.

Uniknya, tak sedikit masyarakat yang kecele, mengira beberapa adalah produk impor dari luar negeri. Ini misalnya footwear Buccheri, handuk Terry Palmer, dan produk fashion Brodo. 

Mungkin ini karena namanya yang terkesan kebule-bulean.

Ciri-Ciri Produk Branded

Tentu saja ada karakteristik tertentu yang membuat suatu produk masuk kriteria branded di antara produk-produk lain yang sejenis.

Timbulnya opini publik bahwa suatu merek hanya untuk target pasar tertentu

Contoh gampangnya adalah produk-produk fashion kelas dunia yang hanya dapat dibeli oleh kalangan atas. Ini misalnya selebritis, konglomerat, sosialita, pengusaha dan sejenisnya.

Contohnya adalah Hermès Birkin 30 Crocodile seharga Rp1,2 miliar milik penyanyi sekaligus pengusaha, Syahrini. 

Selain itu ada Raffi Ahmad yang hobi pakai sekaligus mengoleksi jam tangan mewah. 

Salah satu koleksinya adalah Richard Mille RM 52-01 Skull Tourbillon Nano Ceramique yang harganya mencapai lebih dari Rp10 miliar. Luar biasa, kan?

Tak heran, dapat melengkapi penampilan dengan produk-produk seperti ini biasanya dapat memunculkan kebanggaan tersendiri.

Menerapkan strategi pemasaran yang eksklusif dan kerap melibatkan nama-nama terkenal

Seperti yang kita tahu produk-produk branded tak dipromosikan secara besar-besaran karena memang tertuju bagi segmentasi pasar tertentu. 

Strategi marketing yang digunakan umumnya dengan melibatkan figur-figur terkemuka yang dipilih dengan super selektif.

Salah satunya tas Hermès rancangan Robert Dumas jadi kian populer setelah Putri Grace Kelly terlihat menggunakannya untuk menutupi baby bump-nya. 

Selanjutnya ada mobil Aston Martin limited edition yang sama sekali tak pernah diiklankan secara masal. Namun kendaraan mewah dan canggih ini muncul dalam beberapa film James Bond.

Pada film pamungkas James Bond, No Time to Die (2021) [1] bahkan Aston Martin DB5 (1963) kembali tampil, setelah sebelumnya muncul di film James Bond Goldfinger (1964).

Produksinya terbatas atau hanya untuk lokasi dan momen tertentu

Setiap brand ternama memiliki seri-seri yang dibuat terbatas, misalnya dalam rangka merayakan momen tertentu. 

Tujuannya adalah untuk membangun sensasi tertentu yang dapat meningkatkan minat konsumen dan terutama kolektor.

Contohnya di tahun 2017 Louis Vuitton pernah berpartner dengan Supreme untuk merilis koleksi limited edition

Produk-produk LE nan berkelas ini meliputi tas pria, aksesoris, sepatu, dan pakaian yang berhasil sold out secara global dalam hitungan hari saja.

Untuk menjaga eksklusifitasnya, merek-merek seperti Louis Vuitton, Burberry, dan Richemont konon sampai membakar produk yang tak laku daripada menjualnya dengan diskon.

Produk premium dengan spesifikasi tinggi

Penasaran mengapa ada tas yang harganya mencapai miliaran rupiah? Ini karena produk-produk branded memang berstandar premium dan hanya menggunakan bahan baku nomor satu.

Seperti produk Hermès misalnya, yang hanya menggunakan bahan kulit terbaik mulai dari kulit anak sapi, alligator, kadal, sampai burung unta.

Sementara pada bagian kunci dan gespernya menggunakan material palladium atau emas murni. Beberapa produk bahkan bertahtakan deretan berlian mahal.

Produk Hermès juga tidak dibuat massal. Tas super mewah ini digarap satu demi satu oleh pengrajin tersertifikasi yang wajib mengikuti training lebih dulu selama minimal 1 tahun.

Proses produksinya pun seluruhnya menggunakan tangan sehingga lebih rapi, elegan, dan detail-detail cantiknya tampak semakin menonjol. Untuk membuat satu buah tas, seorang pengrajin konon membutuhkan waktu hingga 48 jam.

Satu lagi yang membuat harga tas ini melambung adalah stoknya yang hanya beberapa pcs saja, namun jumlah permintaannya terbilang tinggi. 

Mereka yang bukan customer istimewa bahkan kabarnya harus masuk daftar antrian untuk membeli produk tersebut.    

Usia merek yang sudah lama membuktikan pengalamannya dalam industri terkait

Usia juga menjadi salah satu faktor penunjang suatu merek mendapat sebutan branded

Misalnya Guerlain, brand skincare ultra mahal asal Prancis ini mulai terjun dalam industri perawatan wajah sejak 1828. Produk termahalnya adalah serum Orchidee Imperiale Black Treatment yang berbanderol lebih dari $1000.

Sementara dalam industri fashion ada Louis Vuitton yang membuka butik pertamanya di tahun 1854. Aktris Angelina Jolie dan Sarah Jessica Parker kabarnya juga merupakan pelanggan setia rumah mode ini.

Dalam industri otomotif kita mengenal Mercedes-Benz yang berdiri tahun 1883 dan telah sukses menancapkan image-nya sebagai pabrikan mobil-mobil berkelas.

Untuk yang tengah meretas jalan sebagai pengusaha sukses, tentunya berharap merek yang Anda kembangkan mendapatkan label branded, bukan? Atau paling tidak merek Anda terbilang populer di mata masyarakat. 

Sebagai langkah awal Anda perlu membangun brand positioning yang kuat. Ini merupakan strategi marketing yang membuat merek Anda menjadi lebih menonjol daripada kompetitor.

Bagaimana? Sudah mendapat gambaran mengenai pengertian branded? Jika Anda memiliki penjelasan atau pendapat yang berbeda mengenai makna branded silahkan tuliskan opini Anda pada kolom komentar.

Kami tidak sabar mengetahui tanggapan Anda.