✔ Apa Itu Brand Guideline dan Kenapa Harus Dimiliki Setiap Bisnis?

Pernah melihat logo brand tampil dengan warna yang berbeda di tiap media? Atau pesan kampanye yang tidak nyambung antara iklan dan media sosialnya?

Ketidakkonsistenan seperti itu dapat membingungkan audiens hingga membuat brand identity jadi lemah. 

Di sinilah letak urgensi memiliki brand guideline sebagai alat untuk menyatukan seluruh elemen komunikasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa yang Dimaksud dengan Brand Guideline?

Brand guideline adalah dokumen yang menetapkan standar untuk komunikasi merek secara verbal maupun visual di berbagai saluran dan media.

Digital Marketing Institute mendefinisikannya lebih sederhana, yaitu sebagai manual instruksi tentang cara mengomunikasikan merek kepada konsumen.1

Tujuan utamanya untuk memberikan panduan yang jelas dan terstruktur tentang bagaimana merek harus diimplementasikan dalam berbagai konteks operasional bisnis.

Intinya, dokumen ini menjadi referensi utama yang menjaga konsistensi merek. Hal ini sangat penting karena konsistensi membantu membangun awareness serta loyalitas konsumen.

Kendati memiliki aturan ketat, brand guideline tetap harus fleksibel agar tidak membatasi kreativitas.

Perbedaan Brand Guideline dan Style Guide

Brand Academy Master mengatakan style guide secara umum berfokus pada panduan penggunaan elemen visual saja.2 Sementara itu, brand guideline harus menjadi dokumen yang lebih komprehensif, mencakup strategi merek secara keseluruhan, termasuk elemen visual di dalamnya.

Oleh karena itu, brand guideline juga dikenal dengan beberapa istilah lain seperti brand manual, brand bible, atau brand book karena cakupannya yang luas.

Format Penyajian Brand Guideline

format brand guideline

Sering kali, panduan ini hadir dalam bentuk dokumen PDF yang praktis. Namun, tidak jarang perusahaan menyajikannya secara online di halaman web khusus.

Beberapa bahkan mengintegrasikannya dengan sistem manajemen aset digital (DAM) untuk memudahkan akses langsung ke elemen-elemen merek yang telah disetujui perusahaan.

Contoh Brand Guideline

Brand guideline Gojek adalah contoh yang menurut Publikasimedia sangat baik karena konsisten dan unik.3

Mereka menyusun panduan dengan sangat lengkap, dari desain visual, tone of voice, bahkan memasukkan elemen sonic branding atau suara yang menjadi ciri khas merek.

Dengan mengusung prinsip “One Brand, One Identity”, brand guideline Gojek layak menjadi referensi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

brand guideline gojek
Sumber: gojek.design

Namun, setiap perusahaan tentu memiliki pendekatan unik dalam menyajikan identitas merek mereka.

Untuk inspirasi tambahan, simak juga contoh-contoh brand guideline lain dari beberapa perusahaan teknologi di dunia:

  • Spotify: Panduan dari Spotify sangat fokus pada konsistensi pengalaman pengguna di berbagai platform.4 Mereka memberikan petunjuk detail kepada pengembang pihak ketiga tentang cara mengintegrasikan aplikasi Spotify sambil mempertahankan identitas visual dan fungsionalitas merek.
  • Slack: Slack menyajikan panduan identitas mereka dalam format PDF.5 Salah satu sorotan utamanya adalah penekanan tone of voice, yang harus selalu informatif, playful, tetapi tetap menghormati pengguna.
  • MailChimp: Selain panduan desain, mereka juga memiliki panduan khusus konten, termasuk prinsip penulisan yang harus mengedukasi audiens.6
  • YouTube: YouTube menyediakan panduan merek yang sangat rinci, terutama untuk mitra eksternal dan content creator.7 Panduan ini memberikan aturan ketat tentang penggunaan logo YouTube dan elemen visual lainnya untuk menghindari kesalahan representasi merek.

Brand Guideline Terdiri dari Apa Saja?

Berdasarkan beberapa contoh di atas, isi brand guideline bisa bervariasi, tergantung kebutuhan perusahaan. Namun, ada beberapa elemen utama yang umumnya selalu ada, yaitu:8

1. Latar Belakang & Elevator Pitch

Sebuah brand guideline biasanya dimulai dengan pengantar singkat berupa latar belakang merek dan elevator pitch.

  • Latar belakang: Profil atau sejarah singkat merek.
  • Elevator pitch: Ringkasan padat tentang apa yang dilakukan merek, untuk siapa, dan apa yang membuatnya unik.
Sumber: gojek.design

Informasi ini memberikan konteks fundamental kepada pengguna dokumen panduan mengenai identitas serta tujuan utama merek.

2. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Merek

Selanjutnya, brand guideline merinci elemen-elemen yang membentuk fondasi merek. Isinya meliputi pernyataan visi misi perusahaan dan nilai inti atau prinsip yang dipegang teguh.

Penyampaian ketiga poin tersebut penting untuk melandasi semua komunikasi serta tindakan agar selaras dengan filosofi dasar perusahaan.

3. Brand Personality & Tone of Voice

Bagian ketiga mendefinisikan bagaimana merek “berbicara” dan “bersikap”. 

Mari bahas satu per satu.

Brand personality menggambarkan sifat-sifat manusiawi yang diasosiasikan dengan merek, misalnya ramah, ahli, mewah, dll.

Sementara tone of voice maksudnya adalah gaya bahasa yang digunakan dalam setiap tulisan dan percakapan, apakah formal, santai, atau teknis.

Sumber: brand.dropbox.com

Panduan personality dan tone of voice sangat berguna untuk menjaga konsistensi cara merek berinteraksi dengan audiensnya.

4. Pedoman Penggunaan Logo

Penggunaan elemen visual, khususnya logo, memang perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Panduan ini merinci aturan penggunaan logo yang benar dan salah. 

Sumber: developer.spotify.com/documentation/design

Kenapa penting?

Pasalnya, penggunaan logo yang tidak tepat berpotensi merusak integritas merek, bahkan mengurangi daya pengenalannya.

Oleh karena itu, pada saat membuat brand guideline logo, Anda harus memaparkan secara jelas ukuran minimum, proporsi, clear space, dan lain-lain.

Beberapa merek yang memiliki versi logo berbeda-beda juga perlu menjelaskan kapan waktu dan tempat yang tepat untuk menggunakan tiap versinya.

5. Palet Warna

Selain itu, brand guideline menyertakan spesifikasi palet warna secara lengkap, dari kode warna dalam format RGB, CMYK, HEX, hingga Pantone.

Sumber: mailchimp.com/about/brand-assets/

Aturan tentang bagaimana dan kapan menggunakan warnanya juga disertakan, termasuk panduan tentang warna primer, sekunder, dan aksen (jika ada).

Dengan begitu, warna merek dapat direproduksi secara akurat di berbagai media demi menjaga konsistensi visual yang penting untuk pengenalan merek.

6. Tipografi

Tipografi adalah segala aturan terkait font dalam implementasinya di elemen visual

Selain menetapkan jenis font (primer atau sekunder), brand guideline juga mengatur hierarki tipografi (judul, subjudul, badan teks), ukuran, spasi, serta penggunaannya.

Coba lihat perbedaan antara font di logo Netflix dan Nike berikut ini:

Sumber: brand.netflix.com, brandyhq.com

Tipografi logo Netflix terlihat lebih clean dan ramah untuk pengalaman pengguna ketika menikmati konten. 

Sementara itu, font yang dipakai oleh Nike lebih bold dan ekspresif untuk memperkuat karakter mereknya.

Itulah pentingnya panduan tipografi, yang memengaruhi karakter merek secara keseluruhan.

7. Bahasa Visual, Fotografi, & Elemen Desain Lainnya

Lebih jauh lagi, brand guideline sering kali mencakup arahan untuk berbagai gaya visual

Sifatnya opsional. Anda bisa menambahkan pedoman fotografi, ikonografi, ilustrasi, pola, atau elemen grafis lain yang akan menjadi ciri khas merek.

Tujuannya adalah menciptakan tampilan visual yang padu di semua materi.

Sumber: Slack Brand Guideline

8. Contoh Aplikasi Desain

Terakhir, untuk memudahkan pemahaman pengguna, brand guideline sebaiknya juga memberikan contoh aplikasi visual yang konkret.

Berikan gambaran bagaimana jadinya jika elemen-elemen merek diterapkan pada berbagai materi pemasaran.

Sumber: gojek.design

Contoh aplikasi ini nantinya bisa menjadi referensi praktis bagi para desainer maupun tim pemasaran.

Buatlah mockup desain untuk postingan media sosial, kop surat, kartu nama, presentasi, merchandise, kemasan produk, desain interior kantor, dan lain-lain.

Apa Manfaat Brand Guideline?

Setelah melihat contoh dan isinya, mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa brand guideline begitu pentingnya bagi kelangsungan bisnis?

Menurut Adobe, jawabannya karena manfaatnya sangat signifikan pada berbagai aspek bisnis, seperti:9

Menjaga Konsistensi Merek

Manfaat paling utama adalah memastikan konsistensi merek di semua lini bisnis.

Bahkan keseragaman representasi elemen merek di semua platform berpotensi meningkatkan pendapatan hingga 23%.

Ini terjadi karena konsistensi membangun kepercayaan dan pengenalan merek di pasar.

Mengefisiensikan Kinerja Tim

Dengan adanya aturan yang pasti, tim bisa bekerja lebih cepat tanpa harus sering berdebat tentang desain atau branding.

Hal ini tidak hanya menghemat waktu berharga, tetapi juga mengurangi jumlah pertemuan yang tidak perlu.

Menyajikan Brand Identity dengan Lebih Jelas

Kejelasan identitas merek menjadi fondasi dalam membangun hubungan yang lebih dalam dengan audiens. Brand guideline akan membantu perusahaan Anda meraih hal tersebut.

Dengan merinci nilai-nilai, kepribadian, dan tone of voice, pelanggan jadi lebih mudah memahami apa yang diperjuangkan oleh bisnis Anda, apa nilai uniknya, dan bagaimana merek Anda ingin dilihat.

Mendatangkan Daya Tarik yang Lebih Besar

Konsistensi dalam branding membuat merek cepat diidentifikasi dan akhirnya lebih efektif menarik perhatian audiens target.

Hal ini meningkatkan daya tarik merek Anda dibandingkan kompetitor yang mungkin tampil kurang teratur.

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Pelanggan cenderung setia pada merek dengan karakteristik yang sudah sangat melekat.

Ketika pelanggan mengenali betul sebuah merek, mereka tidak hanya akan terus membeli, tetapi juga berpotensi menjadi pendukung setia (brand advocate).

Ini adalah keuntungan besar bagi bisnis Anda karena pengeluaran pelanggan loyal dapat meningkat hingga 67% dibandingkan dengan pembeli baru.

manfaat brand guideline

Tips Membuat Brand Guideline

Sampai di sini, apakah Anda terinspirasi untuk membuat atau memperbarui brand guideline bisnis Anda? 

Jika iya, silakan terapkan tips dari Interaction Design Foundation berikut ini untuk memastikan panduan tersebut berfungsi efektif:10

1. Buat Dokumentasi yang Komprehensif

Pertama, panduan yang Anda buat harus menyeluruh, mencakup semua elemen penting yang telah dibahas sebelumnya.

Dokumentasikan dengan jelas, rapi, dan terperinci untuk membantu siapapun yang menggunakan panduan tersebut memahami identitas merek Anda dengan benar tanpa harus banyak bertanya.

2. Berkolaborasi dengan Para Stakeholder

Meskipun pembuatan brand guideline biasanya diserahkan ke desainer, tetapi ini bukanlah tugas satu orang atau satu divisi saja.

Dalam proses kreatifnya, sebaiknya Anda berkolaborasi dengan berbagai stakeholder perusahaan.

Selain tim desain, libatkan juga tim pemasaran, komunikasi, dan manajemen senior. Perwakilan dari divisi produk atau layanan mungkin juga dibutuhkan.

Masukan dari berbagai perspektif ini memastikan bahwa panduan yang Anda buat benar-benar mencerminkan citra perusahaan secara keseluruhan.

3. Review dan Update Secara Berkala

Panduan merek bukanlah dokumen statis. Seiring waktu, perusahaan perlu beradaptasi dengan tren pasar atau preferensi pelanggan. 

Oleh karena itu, penting untuk melakukan peninjauan secara berkala dan memperbarui panduan agar tetap relevan dengan zaman.

4. Pastikan Mudah Diakses

Pastikan brand guideline mudah diakses oleh semua orang yang membutuhkannya, baik dalam bentuk dokumen digital maupun halaman web khusus.

Selain itu, susun dokumennya menggunakan bahasa yang jelas, ringkas, serta dapat dipahami. Hindari jargon teknis berlebihan jika memang tidak perlu. 

Gunakan juga visualisasi atau contoh implementasi untuk memperjelas aturannya.

Sudahkah Bisnis Anda Memiliki Brand Guideline?

Di akhir, sekali lagi kami ingin menekankan pentingnya brand guideline bagi setiap bisnis untuk membangun merek yang kuat dalam jangka panjang.

Jadi, jika bisnis Anda sudah memiliki logo, tetapi belum membuat guideline, kami sarankan untuk segera bekerja sama dengan desainer untuk menyusun dokumen ini. 

Percayalah, brand guideline akan menjadi investasi penting yang membantu mempertahankan identitas serta daya tarik merek Anda di berbagai platform. Semoga bermanfaat!

Referensi (terakhir diakses pada 6/5/2025):

  1. Definisi brand guideline. https://digitalmarketinginstitute.com/resources/glossary/brand-guidelines-gls ↩︎
  2. Perbedaan brand guideline dan style guideline. https://www.youtube.com/watch?v=iMqFcDvqGPo ↩︎
  3. Contoh brand guideline Gojek. https://gojek.design/ ↩︎
  4. Brand guideline Spotify. https://developer.spotify.com/documentation/general/design-and-branding/ ↩︎
  5. Brand guideline Slack. https://a.slack-edge.com/4d5bb/marketing/img/media-kit/slack_brand_guidelines_september2020.pdf ↩︎
  6. Brand guideline MailChimp. https://styleguide.mailchimp.com/ ↩︎
  7. Brand guideline YouTube. https://www.youtube.com/howyoutubeworks/resources/brand-resources/ ↩︎
  8. Elemen utama brand guideline. https://www.youtube.com/watch?v=7AyNcnhSugg ↩︎
  9. Manfaat brand guideline untuk bisnis. https://www.adobe.com/express/learn/blog/why-you-need-brand-guidelines ↩︎
  10. Praktik terbaik untuk membuat brand guideline. https://www.interaction-design.org/literature/topics/brand-guidelines ↩︎