Strategi media relations adalah proses sistematis untuk menciptakan komunikasi berkelanjutan antara organisasi dan media massa.
Salah satu pendekatan yang sering dirujuk datang dari Yosal Iriantara,1 yang membagi prosesnya menjadi tiga tahap, yaitu:
- Mengelola relasi,
- Mengembangkan strategi,
- Mengembangkan jaringan.
Publikasimedia akan mengelaborasi ketiga tahapan tersebut menjadi langkah-langkah yang actionable untuk bisnis Anda.
Strategi Media Relations Humas Terdiri dari Apa Saja?

Berikut penjabaran dari proses strategi media relations Iriantara yang efektif diterapkan pada berbagai sektor:
1. Memilih dan Menyeleksi Media yang Relevan
Pertama, Anda disarankan memilih media yang terverifikasi Dewan Pers untuk menjamin kredibilitas dan profesionalisme mereka.
Selain itu, pastikan medianya sesuai dengan karakter organisasi serta tujuan publikasi Anda.
Dengan demikian, Anda dapat menghindari hasil liputan yang tidak relevan.
2. Menjalin Kemitraan Resmi dengan Media
Selanjutnya, jalinlah kerja sama secara terstruktur dan berlandaskan regulasi yang jelas.
Artinya, kemitraan media tidak dibangun asal-asalan atau hanya karena kedekatan personal.
Sebaliknya, bangunlah melalui sistem formal, misalnya dengan memetakan relasi media dan menyediakan saluran komunikasi resmi.
3. Menjalin Komunikasi Rutin dan Personal
Sering-seringlah mengeluarkan press release sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada media dan publik.
Jika Anda butuh bantuan untuk menerbitkan press release tanpa proses yang rumit, Publikasimedia siap memfasilitasi akses ke ratusan media di Indonesia.
Selain itu, terapkan juga cara-cara informal yang lebih personal. Contoh strategi media relations yang bisa Anda lakukan misalnya coffee morning, media gathering, media visit, atau mengadakan pelatihan bagi wartawan.
4. Memanfaatkan Beragam Saluran Media
Strategi media relations yang efektif juga harus inklusif dan adaptif terhadap saluran komunikasi PR yang terus berkembang.
Jadi, untuk menyebarkan informasi, jangan ketergantungan pada satu jenis media saja. Diversifikasi saluran! Gabungkan media konvensional dan digital supaya pesan Anda menjangkau audiens yang lebih luas.
5. Membangun Komunikasi Dua Arah
Teori two-way symmetric communication dari Grunig dan Hunt menekankan pentingnya dialog.2 Jadi, organisasi bukan hanya menyampaikan pesan, melainkan juga menerima dan menanggapi.
Di sinilah peran media sosial dalam strategi media relations, yaitu membangun hubungan dua arah dengan publik dan merespons isu secara real-time. Fokusnya pada kecepatan, transparansi, dan interaksi.
Gunakan live chat, saluran aduan, dan forum publik sebagai media interaksi lain. Hal ini akan memperkuat kepercayaan serta persepsi publik terhadap organisasi.
6. Menjadi Trusted Source untuk Media
Wartawan butuh sumber yang kredibel untuk menulis berita. Ambil posisi tersebut dengan menjadi narasumber tepercaya bagi mereka.
Sediakan informasi yang akurat, mudah diakses, dan siap pakai. Sebagai contoh, saat membuat press release, susun sesuai kaidah jurnalistik, berbasis 5W1H, dan dikirim tepat waktu ke media yang relevan.
Selain itu, pantau publikasi dengan brand monitoring agar bisa segera merespons jika ada kesalahan informasi.
7. Bergabung & Bekerja Sama dengan Organisasi Profesi
Strategi berikutnya termasuk tahap mengembangkan jaringan dalam teori Iriantara.
Aspek jaringan sendiri terbukti krusial untuk menjaga keberlanjutan publisitas, bahkan saat Anda tidak memiliki informasi yang perlu dipublikasikan.
Selain memperluas lingkaran informasi, cara ini juga memperkuat legitimasi Anda.
Oleh karena itu, tambah relasi dengan bergabung ke organisasi profesi kehumasan atau menggandeng organisasi wartawan.
8. Aktif di Ruang Publik
Terakhir, jangan sekadar muncul ke hadapan media saat terjadi krisis. Turut aktiflah di ruang publik menyampaikan narasi Anda.
Konsistensi kehadiran ini membangun brand recognition dan kepercayaan publik terhadap organisasi.
Misalnya, CEO perusahaan bisa menjadi pembicara seminar, mengirimkan konten opini atau thought leadership ke media, dan menjadi narasumber tepercaya di bidangnya.
Keaktifan ini akan memperkuat positioning sebagai thought leader, sekaligus memperbesar pengaruh di mata publik.

Rencanakan Strategi Media Relations Anda untuk Jangka Panjang
Pendekatan dari Yosal Iriantara menunjukkan proses yang terencana dan berkelanjutan.
Berdasarkan teori tersebut, kami pun menjabarkan langkah-langkah strategis yang dapat diadopsi oleh siapapun, baik institusi publik, perusahaan swasta, maupun UMKM.
Tujuan utamanya bukan sekadar untuk mendapatkan liputan media, tetapi supaya strategi media relations Anda memberikan dampak jangka panjang yang efektif.
Referensi (terakhir diakses pada 21/6/2025):
- Pendekatan strategi media relations dari Yosal Iriantara. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/reputation/article/download/20594/11396 ↩︎
- Two-way symmetric communication mengedepankan dialog. https://archive.pagecentertraining.psu.edu/public-relations-ethics/core-ethical-principles/lesson-2-sample-title/ethics-the-public-relations-models-two-way-symmetrical-model/ ↩︎