User experience memengaruhi SEO website, itulah faktanya sekarang. Semakin baik UX, maka akan semakin baik pula hasil SEO Anda.
UX kini sangat penting bagi para webmaster jika tidak ingin kalah bersaing di hasil penelusuran.
Untuk itu, pada artikel kali ini Anda akan mempelajari:
- Kata Google mengenai user experience.
- Pengaruh user experience untuk SEO website.
- Memaksimalkan UX website untuk pengguna.
Mari mulai dengan pembahasan yang pertama.
Pedoman Google Tentang User Experience
Pada Mei 2021, Google resmi memasukkan page experience sebagai salah satu sinyal dalam ranking penelusurannya.
Bukan yang utama, tetapi termasuk penting. Pasalnya, selama 10 tahun terakhir Google memang fokus melakukan update yang UX-sentris, mulai “Panda” (2011) hingga “Core Web Vitals” (2021).
Di bawah ini timeline pembaruan algoritma dan sistem ranking Google dari tahun ke tahun:
John Mueller dari Google pernah menjelaskan tentang pengaruh page experience untuk SEO pada Februari 2022.
“Jika semua konten di halaman pencarian sangat mirip, maka page experience mungkin digunakan sebagai salah satu pertimbangan.”
Jadi, ini sudah bukan zamannya menjejalkan keyword ke konten demi masuk halaman pertama. Sekarang, website yang bagus adalah yang berfungsi dengan baik untuk pengguna.
Kendati demikian, sebenarnya Google tidak mengetahui secara pasti bagaimana pengalaman pengguna. Itulah alasan mereka menggunakan sinyal-sinyal khusus.
Faktor Penentu Page Experience Google
Berdasarkan pedoman page experience Google, terdapat empat sinyal yaitu Core Web Vitals, mobile-friendly, HTTPS, dan kemudahan akses konten.
Sinyal tersebut berguna untuk mengetahui apakah website Anda memberikan pengalaman berikut:
- Pemuatan halaman yang cepat.
- Tampilan yang bagus di perangkat seluler.
- Keamanan koneksi website.
- Akses konten tidak terganggu interstitial.
Google sangat mengutamakan pengalaman pengguna dan berharap semua website bisa mengikutinya.
Bagaimana User Experience Memengaruhi SEO?
Mesin pencari mengukur tingkat kepuasan pengguna dengan cara seperti ini:
Pengguna melakukan penelusuran, mengklik salah satu hasilnya dan bertahan di sana selama beberapa waktu. Dengan begitu, mesin pencari akan menganggap tautan tersebut bermanfaat untuk si pengguna. Google menyebutnya “long click”.
Metrik yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan tersebut yaitu bounce rate dan page dwell time. Keduanya penting untuk SEO dan bisa Anda optimalkan dengan UX yang baik.
Berikut penjelasan bagaimana user experience memengaruhi SEO website.
Bounce Rate
Bounce rate adalah rasio pengguna yang langsung pergi dari website Anda beberapa saat setelah melihat sebuah halaman.
Jika persentasenya tinggi, kemungkinan halaman atau konten tersebut tidak relevan dengan search intent pengguna.
Salah satu faktor terbesar yaitu buruknya UX.
Contohnya, Anda pasti kesal jika mengunjungi website yang navigasinya membingungkan, kontennya tertutup iklan dan akses situsnya lambat.
Yang mungkin Anda lakukan pasti kembali ke halaman pencarian lalu mengklik hasil lainnya.
Bounce rate tinggi akan mengirim sinyal kepada mesin pencari bahwa halaman tersebut kurang relevan. Akibatnya tidak akan mendapat peringkat yang baik.
Anda dapat memperbaiki masalah tersebut dengan meningkatkan UX website.
Page Dwell Time
Yang kedua yaitu dwell time alias durasi pengguna berada di sebuah halaman web.
Bagi mesin pencari, dwell time menjadi penanda bahwa halaman atau konten tersebut bermanfaat, menarik dan relevan bagi audiens.
Cara optimasinya dengan membuat konten yang berkualitas tinggi. Hal-hal yang harus Anda perhatikan meliputi:
- search intent,
- table of content,
- hierarchy konten,
- keterbacaan konten,
- desain halaman, dll.
Intinya, menyeimbangkan nilai konten dan user experience dapat mendongkrak SEO website.
Bounce rate rendah dan page dwell time tinggi akan membuat halaman Anda lebih direkomendasikan oleh Google. Hasilnya traffic dan konversi pun akan meningkat.
Cara Memaksimalkan UX Website
Setelah memahami bagaimana UX memberikan dampaknya untuk SEO, sekarang ketahui juga cara memaksimalkannya. Simak panduan singkatnya berikut ini:
1. Optimasi Kecepatan Website
Silakan gunakan tools untuk mengecek kecepatan website agar tahu bagian mana yang perlu diperbaiki. Semakin cepat website, semakin puas pengguna.
Hal-hal yang perlu Anda optimasi antara lain CDN, format dan ukuran gambar, cache, dan lain-lain. Ini merupakan pekerjaan teknis yang butuh keahlian.
2. Halaman Mudah Dinavigasi
Jangan persulit pengguna mendapatkan informasi yang mereka cari begitu mereka mendarat di halaman Anda.
Hal-hal yang mengganggu akan terdeteksi oleh Google sehingga bisa mengurangi skor SEO.
Sederhanakan header dan menu, letakkan konten utama above the fold serta hindari iklan yang menutupi.
Contoh halaman yang mudah dinavigasi misalnya homepage kami:
3. Desain Responsive untuk Seluler
Tahukah Anda? Saat ini lebih dari 50% lalu lintas internet berasal dari perangkat seluler.
Artinya, sudah sepatutnya semua website dibuat mobile-friendly. Jika tidak, Anda tentu akan kehilangan banyak traffic potensial.
Pilih atau buat layout yang responsive. Untuk mengeceknya, gunakan tools Google ini.
4. Konten yang Human-friendly
Dulu, banyak blogger bahkan webmaster membuat konten untuk mesin pencari. Tujuannya demi meraih peringkat tinggi di pencarian.
Akan tetapi, konten semacam itu hasilnya tidak memuaskan pembaca.
Jadi, apabila Anda ingin mengoptimalkan UX, utamakan membuat konten berkualitas yang human-friendly.
Kesimpulan
Kesimpulannya, user experience memengaruhi SEO website. Tanpa UX yang baik, optimasi mesin pencari Anda akan sia-sia.
Google sendiri yang mengatakan bahwa sejak 2021, UX dan SEO saling berkaitan. Meningkatkan pengalaman pengguna berarti juga akan meningkatkan peringkat website di hasil penelusuran.