✔ Sejarah Humas Lengkap & Perkembangannya dari Masa ke Masa

Humas (hubungan masyarakat) atau public relations (PR) adalah praktik membangun serta memelihara hubungan positif antara organisasi dan publiknya. 

Sebelum menjadi disiplin profesional seperti sekarang, sejarah humas sangatlah panjang, dimulai ribuan tahun lalu.

Di Indonesia sendiri, praktiknya diyakini seumur dengan usia kemerdekaan. Namun, sebelum membahas perkembangan humas di Tanah Air, mari selami terlebih dahulu sejarah panjangnya secara global.

Sejarah Humas di Dunia 🌎

Tidak ada yang tahu secara pasti kapan pertama kali humas atau PR dimulai di dunia.

Yang jelas, sebelum konsep PR populer, berbagai praktik yang menyerupai fungsinya telah dilakukan sejak zaman kuno. Sebuah jurnal karya Tom Watson memberikan pencerahan mengenai periode yang disebut sebagai era proto-PR.1

Era Proto-PR

Jejak awal praktik mirip humas ditemukan di zaman peradaban Babilonia dan Sumeria (sekarang wilayah Irak) sekitar 3.000 tahun yang lalu.

Saat itu, pedagang membuat tulisan pada dinding bata untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat promosi.

Sumber lain mengatakan, Saint Augustine (394 M) juga diketahui berperan layaknya seorang “direktur PR” pada masanya untuk kekaisaran.2 Bahkan para filsuf Yunani (seperti Plato dan Aristoteles) mengakui pentingnya opini publik.3

Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi publik sudah eksis ribuan tahun lalu untuk memengaruhi opini orang-orang, jauh sebelum konsep formalnya terbentuk.

Era Cetak (Abad ke-18)

Hadirnya mesin cetak memungkinkan penyebaran informasi secara luas, yang mendukung berbagai kegiatan menyerupai PR atau humas di era ini, khususnya untuk tujuan perang dan politik.

Beberapa contohnya antara lain: 

  • Benjamin Franklin menggunakan PR untuk kampanye anti-perbudakan, keamanan nasional, dan pendidikan (1760-an). 
  • Thomas Paine menulis pamflet “The Crisis” untuk membangkitkan semangat pasukan dalam Revolusi Amerika (1776).
  • Duchess Georgiana dari Devonshire meningkatkan citra publik kandidat politik juga dengan PR (1784).

Meskipun seperti sudah digunakan sejak lama, istilah “Public Relations” sendiri diduga baru terdengar pada akhir abad ke-19 di Amerika Serikat.

Era Pionir Humas di Amerika Serikat (1900-an awal)

Periode ini menandai lahirnya humas sebagai profesi yang terorganisir.

Phineas T. Barnum

pt barnum

Istilah “publicist” mulai familier di telinga masyarakat AS, terutama melalui Phineas T. Barnum yang dikenal luas dengan taktik promosi sirkusnya di akhir abad ke-19. 

Ia menggunakan cara-cara nakal seperti menyewa penonton bayaran dan menyebarkan informasi palsu untuk membuat sirkusnya menjadi sorotan publik.

Meski berhasil, pendekatan Barnum dianggap manipulatif. Ini menunjukkan fase awal praktik kehumasan yang masih belum memiliki standar etika yang jelas.

Ivy Ledbetter Lee

ivy lee

Sampai akhirnya muncul sosok Ivy Ledbetter Lee, seorang mantan wartawan, yang kemudian dinobatkan sebagai bapak humas modern

Salah satu momen terbesar dalam karier Lee adalah ketika menangani krisis kecelakaan kereta api Pennsylvania Railroad pada tahun 1906.

Lee meyakinkan manajemen perusahaan untuk bersikap terbuka kepada media alih-alih menutupi insiden negatif mereka seperti praktik umum saat itu.

Sebagai solusi, Lee menyebarkan selebaran informasi kepada media. Metode inilah yang sekarang dikenal sebagai press release atau siaran pers.4

press release pertama di dunia
Press release pertama di dunia terbit di New York Times, 30 Oktober 1906. Sumber: www.newsmuseum.pt

Cara tersebut berhasil membantu perusahaan mengelola krisis dengan lebih baik dan membangun kredibilitasnya kembali.

Pada masa itu memang banyak perusahaan menggunakan strategi manipulatif dalam komunikasi. Alhasil, media makin skeptis terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Hal itulah yang mendorong Lee mengeluarkan “Declaration of Principles” di tahun yang sama. Inti deklarasi tersebut adalah menekankan transparansi dan kejujuran dalam komunikasi perusahaan.

Hari itu menjadi tonggak penting dalam sejarah humas karena mengarahkan humas menjadi profesi yang lebih etis dan bertanggung jawab.

Agensi PR Pertama di AS

Beberapa tahun sebelumnya, di AS sudah berdiri agensi PR pertama bernama “The Publicity Bureau” pada tahun 1900. Mereka menangani klien-klien besar, salah satunya American Telephone & Telegraph (AT&T).

Sementara itu firma Ivy Lee adalah yang ketiga di AS, bernama “Parker & Lee”. Ia bermitra bersama rekannya, George Parker. Sayangnya, agensi tersebut hanya bertahan sekitar empat tahun dari 1904.

Era Profesional (1920 – 1950-an)

edward bernays

Sejarah humas terus berkembang pada 1920-an. Tokoh kuncinya kali ini adalah Edward Bernays.

Bernays merupakan keponakan Sigmund Freud, yang usianya 14 tahun lebih muda dari Lee. 

Kontribusinya mengembangkan teori-teori serta praktik kehumasan membuatnya sama-sama diakui sebagai bapak humas modern bersama Lee. Bedanya, ia menggunakan pendekatan psikologi dalam humas.5

Ia juga mempopulerkan penggunaan istilah profesi “konsultan public relations” dengan mendirikan kantor di New York pada 1919.6

Buku-bukunya pun sangat berpengaruh bagi dunia humas, terutama “Crystallizing Public Opinion” (1923) dan “Propaganda” (1928).

Dalam buku pertamanya, Bernays memperkenalkan teori psikologi untuk membentuk opini publik, yang disebut sebagai “engineering of consent”.

Berkat keahliannya itu, Bernays bekerja untuk berbagai klien besar di AS seperti Procter & Gamble, CBS, General Electric, hingga NAACP. 

Pendekatan ilmiahnya benar-benar menghadirkan kebaruan dalam praktik kehumasan saat itu, dari sekadar publisitas menjadi disiplin komunikasi strategis.

Perkembangan Humas Global (1950 – 1960-an)

Sejarah humas internasional berlanjut setelah Perang Dunia II. Konsep formal PR menyebar luas ke wilayah Eropa hingga Asia.

Sebagai bukti perkembangan global ini, International Public Relations Association (IPRA) didirikan pada tahun 1955.7 Tujuan utama berdirinya IPRA adalah untuk mempromosikan praktik PR yang profesional di seluruh dunia.

Selanjutnya, Kode Etik Athena menyusul pada tahun 1965 sebagai standar etika PR global.8 Ini menandai komitmen profesi humas untuk menjaga integritas dan profesionalisme di tingkat internasional.

sejarah humas di dunia

Lalu, bagaimana sejarah humas bermula di Indonesia?

Sejarah Humas Singkat di Indonesia

Seperti yang Publikasimedia tulis di awal, bahwasanya awal humas di Tanah Air beriringan dengan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Hal itu disepakati oleh pakar humas Indonesia seperti Alwi Dahlan dan W. Noeradi.9

Berikut timeline sejarah humas singkat di Indonesia:

Era Kemerdekaan (1945)

Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 bisa dikategorikan sebagai praktik PR internasional Indonesia yang pertama

Kebutuhan mendesak akan sosialisasi kemerdekaan dan membangun citra positif negara baru memicu lahirnya komunikasi strategis tersebut.

Pemerintah Indonesia kala itu membentuk Departemen Penerangan dan menggunakan RRI sebagai saluran PR utama untuk menyebarkan informasi.

Era Pembangunan Awal (1950 – 1960-an)

Secara formal, sejarah humas Indonesia ditandai dengan pembentukan divisi humas pertama di Pertamina pada tahun 1950-an.

Peran divisi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) Pertamina adalah menjalin komunikasi timbal balik dengan klien, relasi bisnis, dan masyarakat. 

Setelah itu, pemerintah mulai mewajibkan setiap instansinya memiliki divisi humas internal sendiri. RRI dan Polri menjadi dua instansi berikutnya yang melaksanakan kebijakan tersebut.

Masuknya perusahaan-perusahaan multinasional juga turut memperkenalkan fungsi humas korporat di Indonesia. Beberapa perusahaan multinasional tersebut antara lain Caltex, STANVAC, dan Shell.10

Mereka menggunakan humas di sektor swasta untuk memfasilitasi komunikasi, baik dengan pemerintah maupun masyarakat lokal.

Empat Periode Penting Sejarah Humas Nasional

Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya,11 sejarah humas di Indonesia terbagi menjadi empat fase utama sejak tahun 1960-an hingga sekarang, yaitu:

Periode I: Pembentukan Humas Pemerintah (1962 – 1966)

Periode pertama menandai awal pembentukan unit-unit humas di lingkungan pemerintahan Indonesia seperti yang tadi sudah kami sampaikan. 

Melalui instruksi Presidium Kabinet Perdana Menteri Djuanda, setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian atau divisi humas. 

Tugas humas pada periode ini mencakup dua aspek utama, yaitu tugas strategis dalam proses pembuatan keputusan hingga pelaksanaannya, dan tugas taktis memberikan informasi serta melaksanakan komunikasi dua arah.

Periode II: Koordinasi Kehumasan Pemerintah (1967 – 1971)

Memasuki periode kedua, pemerintah membentuk Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). 

Lembaga ini berfungsi mengoordinasikan berbagai kegiatan PR antar departemen dan lembaga negara, sekaligus melakukan pembinaan dan pengembangan profesi humas.

Bakohumas dipimpin secara ex-officio oleh pejabat tertinggi di setiap instansi. Fungsinya diperkuat dengan SK Menpan No. 31 tahun 1970–1971.

Periode III: Profesionalisasi Humas (1972 – 1993)

Sejarah humas periode ketiga di Indonesia menjadi era berkembangnya humas di kalangan profesional secara lebih luas. 

Tidak hanya di sektor pemerintah, tetapi fungsi humas juga makin populer di organisasi-organisasi swasta.

Salah satu tonggak penting pada masa ini adalah pendirian Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS). Tepatnya pada 15 Desember 1972, organisasi ini diresmikan oleh para humas profesional dari organisasi swasta maupun pemerintah sebagai wadah profesi. 

PERHUMAS kemudian juga tercatat sebagai anggota IPRA dan ASEAN Public Relations Organization (APRO).

Selanjutnya, pada akhir tahun 1993, berkat Konvensi Nasional Humas di Bandung, Indonesia akhirnya memiliki kode etik tertulis untuk profesi humas,12 Kode etik inilah yang menjadi pedoman fundamental hingga saat ini.

Periode IV: Spesialisasi dan Diversifikasi Humas (1995 – sekarang)

Mulai 1995, sejarah humas berkembang secara sektoral, lebih spesifik dan terdiversifikasi, terutama di sektor swasta.

Berbagai organisasi profesi khusus bermunculan. Sebagai contoh, terbentuknya Himpunan Humas Hotel Berbintang pada tanggal 27 November 1995. Kemudian dari bidang lain, peresmian Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (Forkamas) menyusul pada 13 September 1996 oleh Gubernur Bank Indonesia.

Tahun 1996, Bapepam mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan perusahaan publik memiliki corporate secretary. Hal ini makin menegaskan peran humas dalam tata kelola perusahaan.

Selama Orde Baru (Orba), sistem pemerintahan yang otoriter membatasi peran PR, yang hanya berfokus pada tugas-tugas teknis seperti menyusun pidato atau merespons surat.

Namun, era Reformasi membawa perubahan signifikan dengan meningkatnya kebebasan pers dan demokratisasi, yang mendorong perkembangan keilmuan PR serta pembentukan lembaga-lembaga profesional di bidang ini.

Pada tahun 2003, para pelaku PR mendirikan organisasi profesi lain yaitu Public Relations Society of Indonesia (PRSI).

sejarah humas indonesia

Sejarah humas nasional telah melalui berbagai fase, dari pembentukan awal di instansi pemerintah, profesionalisasi, hingga spesialisasi di berbagai sektor. 

Saat ini, peran humas makin penting untuk membangun citra positif serta menjalin komunikasi efektif antara institusi dengan publik.

Dalam perjalanan sejarah humas, organisasi profesi seperti PERHUMAS dan PRSI memainkan peran vital memajukan profesi humas di Indonesia. 

Era Modern dan Digital (2000-an – sekarang)

Setelah melewati sejarah humas era tradisional yang menggunakan media cetak, radio, dan televisi untuk menyebarkan informasi, kini era digital tiba (humas 2.0).

Era digital mengubah lanskap humas secara fundamental. Munculnya PR digital tahap awal dengan situs web, email, dan forum online membuka peluang komunikasi baru

Belum lagi dengan makin masifnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat. Integrasi media sosial pun akhirnya menjadi keharusan dalam strategi PR organisasi. 

Salah satu praktik PR modern, yaitu menerbitkan press release melalui media online.

Intinya, humas di era digital tidak lagi hanya tentang hubungan dengan media tradisional, tetapi juga manajemen reputasi dan branding digital yang komprehensif. Jadi, kehadiran online makin terasa krusial.

Tren dan Masa Depan Humas 🚀

Sejarah humas masih belum berhenti ditulis. Kemajuan teknologi pastinya akan terus mengubah wajah profesi humas. 

Saat ini, tren humas atau PR tengah didominasi alat-alat canggih berbasis kecerdasan buatan (AI). Komunikasi lintas platform secara real-time pun menjadi standar baru dalam praktik PR modern. 

Oleh karena itu, di masa depan humas harus selalu adaptif dengan kehadiran teknologi baru. 

Namun, meski humas berevolusi, ada satu hal yang tidak berubah, yakni esensi dasarnya. Humas membangun dan memelihara hubungan komunikasi yang saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya.

Setelah membaca sejarah humas ini, harapan kami para praktisi PR dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan komunikasi yang lebih kompleks di masa depan.

Referensi (terakhir diakses pada 4/6/2025):

  1. Jurnal sejarah PR oleh Tom Watson. https://microsites.bournemouth.ac.uk/historyofpr/files/2010/03/Tom-Watson-2012-Very-brief-history-of-PR-CommDir.pdf ↩︎
  2. Peran seperti direktur PR di masa kekaisaran. https://www.adonimedia.com.au/blog/the-history-of-public-relations/ ↩︎
  3. Filsuf Yunani mengakui pentingnya opini publik. https://learn.g2.com/how-pr-has-evolved ↩︎
  4. Press release pertama di dunia. https://www.georgiahistory.com/marker-monday-ivy-ledbetter-lee-founder-of-modern-public-relations-1877-1934/ ↩︎
  5. Edward Bernays bapak humas modern. https://www.5wpr.com/new/father-of-modern-pr/ ↩︎
  6. Edward Bernays membuka kantor konsultan PR di New York. https://digfir-published.macmillanusa.com/mediaessentials3e/mediaessentials3e_ch12_2.html#:~:text=Edward%20Bernays%3A%20Public%20Relations%20Counselor ↩︎
  7. Tahun berdirinya IPRA. https://www.ipra.org/ ↩︎
  8. Kode Etik Athena. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0363811113001951 ↩︎
  9. Pendapat tentang awal humas di Indonesia. https://media.neliti.com/media/publications/100277-ID-konteks-historis-praktek-humas-di-indone.pdf ↩︎
  10. Awal perkembangan humas korporat di Indonesia. https://communication.uii.ac.id/tag/sejarah-pr/ ↩︎
  11. Empat periode sejarah humas di Indonesia menurut Rosady Ruslan. https://thebestpublicrelations.wordpress.com/2013/12/13/sejarah-public-relations-di-indonesia/ ↩︎
  12. Konvensi Nasional Humas di Bandung 1993. https://www.perhumas.or.id/konvensi-nasional-humas-2016-sept-29-30/ ↩︎

Tinggalkan komentar