✔ Apa Itu Bounce Rate? Dan Cara Cepat Mengoptimalkannya

Di Google Analytics terdapat metrik bernama bounce rate atau rasio pentalan. Apa itu bounce rate dan seberapa besar pengaruhnya untuk website?

Faktanya, bounce rate ternyata juga berkorelasi dengan faktor pemeringkatan Google. [1]

Untuk memahami lebih jauh, pada artikel kali ini kami akan menjelaskan:

  • Pengertian bounce rate secara umum.
  • Berapa rasio pentalan yang bagus.
  • Hal-hal yang memengaruhinya.
  • Tips mengoptimalkan rasio pentalan.

Oke, mari mulai pembahasannya satu persatu.

Apa Itu Bounce Rate di Google Analytics?

Rasio pentalan atau bounce rate adalah persentase interaksi tunggal pengguna terhadap sebuah website.

Dengan kata lain pengguna sekadar mampir di satu halaman lalu pergi tanpa mengklik tautan, melakukan pembelian atau tindakan lainnya.

Cara menghitung bounce rate yaitu:

Bounce Rate yang Bagus Berapa?

Secara umum kisaran bounce rate situs web yang bagus dan normal yaitu:

  • Bagus: 26-40%
  • Normal: 41-55%
  • Tinggi: 56-70%

Lebih dari itu artinya sangat buruk untuk beberapa jenis website kecuali blog dan portal.

Data di atas berdasarkan riset Rocket Fuel dari 60 sampel website acak dengan ribuan hingga jutaan pengunjung.

Metrik ini nyata pengaruhnya bagi website bisnis. Akan tetapi, setiap jenis website ternyata memiliki rata-rata rasio wajar yang berbeda.

Sebagai patokan, berikut rata-rata bounce rate untuk beberapa jenis website menurut Custom Media Labs. [3]

apa itu bounce rate

Jadi, tidak bisa dipukul rata bahwa bounce rate tinggi berarti buruk. Mengacu penjelasan Google, semua tergantung tujuannya. [4]

Apabila Anda bertujuan membuat pengguna melihat lebih dari satu halaman, maka bounce rate tinggi memang buruk.

Sebaliknya, jika Anda menawarkan konten blog dan sejenisnya, maka tingginya rasio bounce rate tidak terlalu menjadi masalah.

Rasio di Bawah 5% Apakah Bagus?

apa itu bounce rate

Jangan buru-buru senang mendapatkan rasio yang sangat rendah. 

Katakanlah Google Analytics menunjukkan bounce rate 2%. Mungkin kelihatannya bagus, tetapi itu justru harus mendapat perhatian lebih.

Pasalnya, rasio yang terlalu rendah kadang-kadang menandakan ada yang salah dengan website Anda. [5]

Apa yang Mempengaruhi Bounce Rate?

Semakin tinggi persentase bounce rate maka harus segera dicari tahu apakah itu normal atau tidak untuk website Anda. Ketahui faktor apa yang mempengaruhinya berikut ini:

1. Tidak Sesuai Ekspektasi

Biasanya, pengguna memilih pergi dari suatu halaman web karena apa yang mereka dapat tidak sesuai ekspektasi.

Sebagai contoh Anda menulis di Google: “cetak kaos satuan”.

Tujuannya menemukan percetakan kaos satuan.

Anda mengklik salah satu hasil pencarian, namun ternyata malah terdapat syarat minimal pemesanan. 

Akhirnya, Anda memutuskan menekan tombol back karena halaman tersebut tidak memenuhi ekspektasi.

2. Desain Web yang Buruk

Apa yang Anda lakukan jika menemukan website dengan tampilan seperti di atas? Kemungkinan besar Anda pasti buru-buru keluar.

Desainnya sama sekali tidak menarik, bahkan sangat buruk, wajar rasio pantulannya tinggi.

Penelitian oleh Stanford menyebutkan bahwa desain visual menjadi penilaian pertama pengunjung saat mendarat di halaman web. [6]

Buat website Anda sehingga terlihat profesional atau sesuai tujuan Anda.‎

3. Buruknya Pengalaman Pengguna

Kami pernah membahas tentang bagaimana user experience memengaruhi SEO. Faktanya, UX memang cukup berdampak pada rasio pentalan pengguna.

Website Anda bukan hanya harus terlihat bagus secara visual, tetapi juga mudah digunakan.

Maksudnya punya navigasi yang jelas, mudah dibaca dan lain-lain.

4. Pengguna Menemukan yang Mereka Cari

Untuk website yang kontennya memang untuk diakses dalam sekali sesi, bouncing tinggi justru sangat wajar.

Misalnya konten blog, bouncing tinggi mungkin menandakan pengguna sudah menemukan apa yang mereka cari.

apa itu bounce rate

Misalnya Anda menuliskan di Google: “cara menghapus bloatware xiaomi”.

Setelah itu Anda membuka salah satu konten di hasil pencarian.

Beberapa saat kemudian Anda keluar dari halaman tersebut karena sudah menemukan solusinya. Itulah contoh bouncing tinggi yang positif.

Tips Menurunkan Bounce Rate dengan Cepat

Meski tidak semua rasio tinggi itu buruk, tetapi ada baiknya Anda mengupayakan persentase yang normal. Berikut tips menurunkan bounce rate di Analytics:

1. Optimalkan Website untuk Seluler

Peningkatan jumlah pengakses web seluler mendorong Anda mengoptimalkan tampilan seluler. Buatlah desain yang responsif untuk semua ukuran layar.

Selanjutnya, tingkatkan juga kecepatan akses website terutama dari perangkat seluler. Ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.

2. Buat Halaman Mudah Dibaca

Faktor yang menentukan apakah halaman mudah dibaca antara lain penggunaan white space, jenis font, ukuran font, dan paragraf pendek.

Coba bandingkan dua contoh konten di bawah ini:

apa itu bounce rate

Mana yang lebih mudah dibaca?

Tentu Teks B.

Pengguna WordPress bisa menggunakan plugin seperti Yoast SEO untuk meningkatkan skor keterbacaan halaman.

3. Menambahkan Call to Action (CTA)

Halaman tanpa CTA cenderung memiliki rasio pentalan tinggi. 

Anda perlu menambahkan tombol ajakan ini untuk memicu tindakan dari pengguna.

Buat CTA secara jelas dengan tombol atau teks yang warnanya berbeda.

Perhatian juga soal penempatan dan jumlahnya. CTA sebaiknya tidak terlalu banyak karena justru bisa membuat orang bingung.

Tips dari Apple, buat tombol CTA dengan tinggi minimal 44 piksel. [7]

4. Perbaiki Deskripsi Meta Halaman

Di deskripsi meta Anda menjanjikan sesuatu yang gratis, tetapi konten di dalamnya membahas soal produk berbayar.

Ketidaksesuaian antara deskripsi meta dengan isi konten bisa menyebabkan rasio pentalan tinggi. 

Coba gunakan template deskripsi meta dari Backlinko yang telah terbukti selama lebih dari 10 tahun di bawah ini. [8]

apa itu bounce rate
Sumber: Backlinko

Silakan adaptasi teksnya sesuai kebutuhan Anda.

Deskripsi meta yang menarik + konten yang sesuai = halaman pemenang.

5. Tambahkan Video YouTube Tersemat

Sebuah analisis oleh Wistia dan Backlinko menghasilkan fakta:

  • Pengguna menghabiskan 2,6x lebih lama di halaman yang memiliki video. [9]
  • Rasio pentalan di halaman yang memiliki video 11% lebih rendah.

Tips yang begitu sederhana ini patut Anda coba. Caranya, tinggal sematkan video YouTube milik siapapun yang relevan dengan konten di halaman Anda.

Perhatikan Rasio Pentalan untuk SEO

Sekitar 14 tahun lalu, Google sudah mengingatkan pentingnya metrik ini dan masih relevan hingga sekarang. Berikut videonya:

Bounce rate tidak akan memberi Anda semua jawaban, tetapi dapat membantu Anda dengan cepat menemukan apa yang tidak berjalan dengan baik.‎

Saat membahas SEO kami juga selalu menyinggung rasio pentalan sebagai faktor yang cukup berpengaruh. 

Dari penjelasan apa itu bounce rate, terbukti bahwa metrik ini memang tidak boleh diabaikan. Mulai sekarang ketahui berapa rasio yang bagus untuk website Anda dan optimalkan dengan tips di atas.