✔ Apa Itu Reseller? Panduan Lengkap dan Cara Memulainya

Di banyak artikel, kami sering menyebut reseller sebagai salah satu peluang usaha menjanjikan. Untuk lebih memahami cara kerjanya, kali ini kami akan mengulas tentang apa itu reseller.

Topik pembahasan kali ini meliputi:

  • Pengertian reseller.
  • Perbedaannya dengan dropship.
  • Seperti apa cara kerjanya.
  • Apa saja contoh-contohnya
  • Mengapa bisnis ini begitu populer.
  • Dan bagaimana cara memulai bisnis reseller.

Tanpa berlama-lama, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Reseller?

Reseller adalah model bisnis di mana Anda membeli produk dengan harga termurah untuk menjualnya di harga yang lebih tinggi.[1]

Sementara pengertian reseller menurut Ahmad Syafii pada salah satu bukunya, yaitu menjual kembali barang dari pemasok dengan margin harga yang telah ditentukan.[2]

Perbedaan pengertian ini memang lazim karena bisnis reseller memang terbagi menjadi dua tipe, yaitu grosir dan pengecer.[3]

Apa bedanya?

apa itu reseller

Jenis-jenis Model Bisnis Reseller

Pembagian tipe ini berdasar alur rantai pasokan produknya. Berikut penjelasan apa itu reseller grosir dan pengecer:

1. Grosir

Grosir membeli produk dari distributor atau produsennya langsung. Setelah itu mereka menjual kembali produknya ke para pengecer. 

Spesialisasinya beragam, sebab mereka tidak berfokus pada satu jenis produk saja. Itulah alasan penjual grosir bisa menjual barang dalam jumlah besar.

Selain itu, reseller jenis ini juga tidak berinteraksi langsung dengan konsumen, melainkan dari bisnis ke bisnis (B2B).

2. Pengecer

Retailer atau pengecer adalah posisi reseller yang paling umum di rantai pasokan.

Pengecer membeli produk dari grosir kemudian menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga lebih tinggi. Jumlah penjualannya pun relatif lebih kecil.

Tugas pengecer adalah menyediakan barang untuk konsumen dengan cepat dan pelayanan yang prima.

Cara Kerja Bisnis Reseller

Dari penjelasan barusan Anda mungkin sudah punya gambaran tentang apa itu reseller dan cara kerjanya. Supaya lebih jelas, seperti ini urut-urutannya:

  1. Pertama, pengecer membeli produk dari grosir atau distributor.
  2. Di sini pengecer akan mendapat diskon khusus atau lebih murah dari harga pasarannya.
  3. Kemudian pengecer mempromosikan produk tersebut kepada konsumen melalui berbagai saluran untuk menjualnya kembali.
  4. Pada saat konsumen membeli dengan harga pasar, pengecer mendapat untung dari margin harga belinya dari grosir.

Dalam model bisnis ini, para penjual yang berada di atas rantai pasokan sangat diuntungkan. Pasalnya, mereka menghemat waktu dan tenaga untuk menjangkau konsumen yang telah dijangkau oleh para reseller-nya.

Contoh Bisnis 1 – Jualan Pakaian Muslim

Lusi ingin menjalankan bisnis pakaian muslim di daerahnya. Ia lalu pergi ke Jakarta untuk belanja stok pakaian di pusat grosir Tanah Abang.

Di sana ia mendapat 100 pakaian muslim dengan harga Rp40.000 per potong.

Pulang ke daerahnya, Lusi menjual kembali pakaian muslim tersebut ke masyarakat sekitar dengan harga Rp75.000 per potong.

Untuk contoh reseller yang pertama, Anda bebas menentukan harga, yang penting tidak terlalu jauh dengan harga pasaran.

Contoh Bisnis 2 – Jualan Kacang Korea

Melisa mendaftar sebagai reseller produk Kacang Korea yang sedang hits. Setelah membayar Rp500.000 ia mendapat satu paket jualan berisi 50 bungkus.

Kemudian Melisa menjual kembali produk kacang tersebut di lingkungannya dengan margin keuntungan flat Rp10.000 tiap-tiap bungkusnya.

Untuk contoh yang kedua, produsen atau distributor biasanya sudah menentukan margin keuntungan. Ini bertujuan supaya harga pasar tidak rusak dan terjadi persaingan sehat antar anggotanya.

Perbedaan Reseller dengan Dropshipping

Banyak orang salah kaprah dengan konsep menjual kembali dan dropshipping. Keduanya memang serupa, tetapi cara kerjanya tidak sama.[4]

Lebih lengkapnya, simak tabel di bawah ini:

PerbedaanResellerDropship
Cara kerjaMembeli produk dari distributor lalu menjualnya kembali ke konsumen dengan menaikkan harga.Jika menerima pesanan, penjual langsung menghubungi vendor untuk mengirimkan barangnya.
StokHarus memiliki stok dan melakukan inventory control sendiri.Tidak perlu memiliki stok. Pengelolaan inventory dilakukan oleh vendor.
Modal utamaPendaftaran dan juga modal untuk membeli produknya.Koneksi internet untuk tetap terhubung dengan konsumen.
PemasaranBisa melakukan promosi offline maupun online.Lebih efektif dengan promosi online.

Dari tabel di atas, bisa dibilang bahwa dropshipping merupakan peluang bisnis tanpa modal yang menjanjikan. 

Akan tetapi, jika Anda menginginkan bisnis yang lebih pasti dan stabil, maka pilihlah reseller.

apa itu reseller

Mengapa Bisnis Reseller Begitu Populer?

Dilansir Forbes, pada tahun 2022 reselling mengalami peningkatan. Dengan perubahan cara pembelian konsumen, model bisnis ini akan semakin kuat.[5]

Berikut alasan mengapa reseller begitu populer untuk produsen, grosir maupun pengecer:

1. Prosesnya Efisien

Katakanlah produsen di kota sulit menjangkau konsumen di pedesaan. Namun, berkat adanya reseller di desa, produsen jadi tidak perlu lagi terjun langsung.

Dalam hal ini para pengecer dapat memenuhi pesanan konsumen dengan cepat. Dengan begitu, proses transaksi pun jauh lebih efisien.

2. Lebih Fleksibel

Anda mencari usaha sampingan yang fleksibel untuk semua kalangan? Jawabannya adalah reseller.

Fleksibilitas yang pertama jelas soal waktu. Anda bisa melakukannya di samping pekerjaan utama.

Kemudian, pengecer juga bisa memilih pemasok dan produk sesuai kebutuhan. Ini dapat memaksimalkan keuntungan dan menekan risiko akibat fluktuasi pasar.

3. Mudah Dikembangkan

Daripada memproduksi sendiri, menjual kembali produk dari pemasok dinilai lebih efisien dan mudah dikembangkan.

Anda bisa mengekspansi bisnis dengan cepat dan modalnya tidak terlalu besar. 

4. Dukungan Produsen

Coba lihat kembali Contoh Bisnis yang kedua. Pada beberapa kasus, produsen benar-benar memberi dukungan penuh kepada para reseller.

Mereka membantu menjelaskan hal-hal teknis, cara pemasarannya hingga logistik. 

Bahkan ada pula produsen yang membuat platform khusus untuk memudahkan segala proses transaksi anggotanya.

5. Mudah Dimulai

Alasan terakhir, yang jelas untuk memulai bisnis ini sangatlah mudah.

Jika modalnya sudah siap, Anda bisa segera memulainya.

Tidak perlu budget yang besar. Banyak produsen menawarkan paket reseller dengan harga terjangkau dan produk yang beragam.

Selain itu, saluran pemasarannya pun tidak terbatas.

Mengenai poin kelima, simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Bagaimana Cara Memulai Bisnis Reseller?

Kami akan meringkas proses ini menjadi empat langkah mudah. Berikut panduan memulai bisnis reseller:

Langkah 1: Tentukan Produknya

Sebelum mencari pemasok Anda harus tahu mau jualan apa. Cari produk yang kiranya sedang laku keras di pasaran. 

Caranya, gunakan Google Trends, cek produk terlaris di marketplace atau gunakan fitur gratisan tools Dimia.

apa itu reseller
Contoh hasil riset 10 kategori terlaris di Tokopedia selama 12 bulan terakhir. (Sumber: Dimia)

Langkah 2: Temukan Pemasoknya

Dalam bisnis reseller, seorang pengecer harus menemukan pemasok yang berkualitas dan bisa diandalkan. 

Bukan hanya dari produsen besar, tetapi Anda juga bisa menjual kembali produk-produk dari bisnis kecil yang potensial.

Sebagai contoh, Anda bisa menemukan produk-produk murah di beberapa situs web berikut:

  • Aliexpress.com
  • Dusdusan.com
  • Supplier.id
  • Bandros.co.id
  • Winmarket.id

Alternatifnya, banyak juga produsen atau distributor yang tersedia di media sosial dan marketplace.

Langkah 3: Jual Produknya

Langkah selanjutnya adalah menjual produk yang telah Anda pilih. Cara jualan seperti apa yang paling tepat untuk reseller?

Penjualan offline mungkin masih cukup diminati karena Anda bisa menjangkau konsumen secara langsung.

Akan tetapi, cara yang paling mudah adalah menjualnya kembali melalui saluran online. Pilihannya antara lain:

  • Marketplace (Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, dll).
  • Membuat toko online sendiri (Pelajari cara membuat website di sini).
  • Media sosial (TikTok Shop, FB Marketplace, Instagram, dll).

Untuk menemukan audiens, Anda bisa menggunakan strategi pemasaran Search Engine Optimization (SEO) atau dengan membuat iklan.

Bagi pemilik bisnis yang ingin menggunakan sistem reselling untuk menjangkau pelanggan, simak video dari Dewa Eka Prayoga berikut.

Syarat Menjadi Reseller

Reseller tidak seperti pekerjaan formal yang bergantung pada tingkat pendidikan. Di Industri ini, siapapun bisa mendaftar dan melakukannya.

Berbekal ijazah SMP atau SMA pun Anda bisa menjadi reseller. Yang terpenting Anda harus ulet dan memiliki tekad untuk jualan.

Akan tetapi, produsen produk tertentu mungkin menetapkan syarat spesifik. Misalnya untuk menjual produk kesehatan syaratnya harus dokter.

Penutup

Sekarang kami harap Anda telah memahami apa itu reseller dan bagaimana cara kerjanya. Model bisnis ini memang sederhana dan mudah dijalankan sehingga sangat populer di semua kalangan. Terakhir, semoga panduan kami kali ini bisa menjadi langkah awal bagi Anda meraih sukses.