Pelaku bisnis dan perusahaan wajib tahu bahwa press release bukan slot iklan. Ini penting agar naskah yang dikirim ke media punya peluang terbit lebih besar.
Kesalahpahaman ini sering terjadi dan kami akan membantu meluruskannya. Dengan begitu Anda bisa mendapat lebih banyak eksposur dari siaran pers.
Pada artikel kali ini Anda akan mengetahui:
- Alasan press release bukan iklan.
- Bagaimana press release seharusnya dibuat.
Agar tidak keliru lagi saat membuat siaran pers, simak penjelasan berikut ini.
Apa yang Dimaksud Press Release?
Siaran pers adalah pengumuman resmi perusahaan mengenai suatu hal yang signifikan. Baca selengkapnya di artikel apa itu press release dan fungsinya.
Ini bukanlah konten feature maupun iklan. Kendati demikian, press release juga berfungsi untuk mempromosikan bisnis.
Kalau demikian, mengapa press release tidak boleh dibuat seperti iklan atau advertorial?
Alasan Press Release Bukan Slot Iklan
Kami paham bahwa setiap bisnis perlu mempromosikan produknya.
Beberapa perusahaan melakukannya dengan membuat iklan, press release atau keduanya.
Fungsinya sama, yaitu mempromosikan bisnis. Namun, media massa mempunyai aturan tersendiri untuk menerima dan menerbitkan press release.
Penulisan press release harus objektif serta mengacu pada fakta. Sesuai pengertiannya, konten ini digunakan untuk pengumuman signifikan saja.
Oleh karena itu, redaksi pasti akan menyaring frasa subjektif atau promosi secara terang-terangan. Intinya, tidak boleh ada hard sell.
Dua kalimat berikut ini mungkin bisa memberi gambaran.
“Beli produk terbaru dari kami.” → Ini contoh iklan karena jelas mempromosikan produk.
“Produk ini tahan lama dan garansi 5 tahun.” → Ini lebih bisa diterima dalam press release karena mempromosikan tetapi tidak hard sell.
Media tidak suka dengan iklan Anda (di press release), mereka lebih tertarik dengan manfaat atau kehebatan produk Anda. [1]
Perbedaan Iklan dan Press Release
Sebenarnya sangat mudah melihat bahwa press release bukan slot iklan.
Perusahaan membuat iklan untuk menjangkau target audiensnya. Itulah kenapa kalimatnya persuasif atau membujuk untuk membeli.
Sedangkan press release dibuat untuk wartawan dan media massa. Di sini penulis cuma memberikan ide agar menjadi konten. Sama sekali tidak bersifat promosi.
Contoh
Gojek baru-baru ini mengeluarkan press release terkait integrasi layanan mereka untuk mengurus KTP-el.
Berdasarkan press release tersebut, beberapa portal media nasional kemudian meneruskan beritanya dengan konten unik masing-masing.
Pada akhirnya aplikasi Gojek mendapat promosi gratis dari media. Sebab pengguna yang membaca beritanya jadi tertarik menggunakan layanan Gojek.
Press Release yang Menarik untuk Media
Tata cara membuat press release sudah pernah kami jelaskan. Selanjutnya tinggal bagaimana supaya media mau menerimanya.
Untuk memperbesar peluang naskah siaran pers Anda diterima, coba terapkan tiga poin penting berikut ini. [2]
Tonjolkan Keunikan Informasi
Media punya kepentingan mendapatkan traffic dari pembaca. Maka dari itu mereka juga membutuhkan informasi yang menarik.
Contohnya pengenalan inovasi baru, pengumuman kolaborasi atau pendanaan.
Hal-hal yang kiranya berdampak untuk banyak orang lebih disukai media. Jika itu biasa-biasa saja, hampir pasti naskah Anda hanya berakhir di folder arsip.
Kata seorang Senior Editor di The Atlantic, Derek Thompson, “Jangan hanya berikan saya cerita karena ini juga tentang bisnis.” [3]
Memperhatikan Relevansi Audiens
Mengirim naskah press release ke sebanyak mungkin media menjadi praktik paling umum. Apakah efektif?
Tidak juga. Faktanya, belakangan lebih banyak wartawan yang tidak mencari berita dari kiriman press release. [4]
Kecuali, Anda mengirimkan naskahnya ke media yang benar-benar membutuhkan berita tersebut.
Contohnya Anda memiliki tim esports. Maka cobalah mengirim press release ke media yang ceruknya tentang perkembangan game dan esports.
Penolakan press release bisa terjadi karena isinya tidak cocok dengan target audiens media terkait.
Memberikan Informasi yang Bernilai
Press release bukan slot iklan, jadi hindari terlalu banyak kalimat yang terkesan hard sell.
Fokuslah menyampaikan informasi yang bernilai, seperti apa yang akan didapat oleh pengguna atau siapa yang membutuhkannya.
Tulis menjadi sebuah artikel yang benar-benar bagus sesuai kaidah jurnalistik. Bila perlu tambahkan kutipan dari orang penting, gambar dan video.
Wartawan biasanya akan lebih memperhatikan siaran pers yang berisi infografis dan video. [5]
Penutup
Kesimpulannya, supaya membuat media mau menerbitkan cerita Anda, coba terapkan tiga poin di atas. Meski ini termasuk salah satu strategi marketing, namun perlu diingat press release bukan slot iklan. Jadi Anda harus menulisnya dengan sangat baik agar wartawan meliriknya.
Publikasimedia adalah agensi release berita yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun, telah menerbitkan lebih dari 1000 berita penting untuk perusahaan maupun individu.
Bila Anda membutuhkan layanan press release, bisa hubungi tim marketing kami di WA 082278141497.
