✔ Tahapan Produksi Secara Umum dalam Kegiatan Ekonomi

Tahapan produksi menjadi salah satu bagian yang sangat krusial dalam rangkaian kegiatan ekonomi. Pasalnya, produksi berkaitan dengan distribusi dan konsumsi. 

Proses ini harus berjalan dengan lancar agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi. Apabila produksi mandek, maka akan ada banyak pihak dirugikan.

Untuk mencegahnya, maka produsen wajib memperhatikan tahap-tahap dalam produksi. Ini karena setiap tahapan menentukan kelancaran proses selanjutnya.

Lebih lengkapnya, pada artikel kali ini kami akan menjelaskan:

  • Tujuan dari tahapan produksi.
  • Apa saja empat tahapannya.
  • Faktor yang memengaruhi produksi.

Pertama, pahami dulu tentang apa yang dimaksud dengan tahap-tahap dalam produksi.

Apa Itu Tahapan Produksi?

Pengertian tahapan produksi menurut ahli adalah langkah-langkah mengubah suatu bentuk bahan ke bentuk lainnya yang lebih punya nilai guna. [1]

Ini merujuk pada definisi produksi itu sendiri, yang artinya kegiatan menciptakan barang atau menambah nilainya. [2]

Akan tetapi, proses produksi tidak sesederhana mengubah tepung terigu menjadi kue. Alurnya cukup panjang, mulai persiapan hingga manajemen yang baik.

Satu kesatuan faktor-faktor itulah yang disebut sebagai tahapan produksi.

tahapan produksi

Apa Tujuan Tahapan Produksi?

Berikut kami rangkum hal apa saja yang menjadi tujuan tahap-tahap dalam produksi:

  • Menyediakan barang dan jasa pemenuh kebutuhan konsumen.
  • Menjaga kelancaran operasional suatu unit usaha/perusahaan.
  • Menambahkan nilai guna suatu barang agar bermanfaat bagi konsumen.
  • Memenuhi permintaan pasar, baik lokal maupun mancanegara.
  • Meraih profit demi tercapainya kemajuan unit usaha/perusahaan.
  • Mendorong dan membantu pertumbuhan produsen lain.
  • Menyubstitusi barang yang sudah tidak tersedia di pasar.

Dari beberapa poin barusan, kesimpulannya produksi memang sangat penting. Namun, kunci mewujudkan tujuan-tujuan itu adalah prosesnya.

Apa Saja Empat Tahapan Produksi?

Proses produksi dalam kegiatan ekonomi terbagi menjadi empat tahapan, yaitu planning, routing, scheduling, dan dispatching. Berikut penjelasannya:

1. Tahap Menyusun Rencana (Planning)

tahapan produksi

Perencanaan produksi adalah tindakan mengembangkan panduan untuk memproduksi barang atau jasa. [3]

Segala proses produksi membutuhkan perencanaan. Tanpa itu, semua akan berantakan. 

Yang termasuk tahap menyusun rencana ini antara lain menentukan jenis produk, memperkirakan jumlah bahan baku, biaya produksi, dan lain-lain.

Pastikan juga Anda memiliki wawasan dan pengetahuan tentang produknya. Dengan begitu hasil perencanaannya akan lebih matang.

Rencana produksi yang matang memangkas waktu yang dibutuhkan antara penempatan pesanan, penyelesaian hingga pengirimannya.

Sebagai contoh Anda menerima pesanan kue. Apa yang harus direncanakan?

Pertama, ketahui keinginan atau kebutuhan pemesan. Kedua, perkirakan kebutuhan produksinya berdasar informasi tersebut.

Bagi sebuah perusahaan, planning membantu mengukur kemampuan produksinya. Ini sangat penting guna memenuhi target produksi.

2. Tahap Menentukan Alur (Routing)

Setelah mengantongi rencana yang matang, lalu apa selanjutnya?

Sekarang memasuki tahap routing atau menentukan rangkaian alur produksi dari satu pekerjaan ke yang lainnya. Istilah ini sangat familier di industri manufaktur.

Proses routing harus berurutan, tidak boleh sampai ada yang terlewat atau lompat. Karenanya, dibutuhkan manajemen yang baik untuk mengaturnya.

Kegiatan routing secara umum meliputi:

  • pengolahan bahan baku awal,
  • membentuk barang,
  • memoles barang,
  • melakukan finishing,
  • mengontrol mutu barang,
  • mendistribusikan barang.

Enam poin di atas menjadi fokus utama dalam proses routing.

Apa tujuan routing dalam produksi?

Penentuan alur yang baik dan benar akan membuat proses produksi berjalan seefisien mungkin. Dengan kata lain produksi menghabiskan biaya terendah dan waktu tercepat. [4]

Tahapan ini mesti terus disempurnakan setiap kali akan memproduksi. ‎

3. Tahap Mengatur Jadwal (Scheduling)

Dalam produksi, penjadwalan adalah proses mengoptimalkan pekerjaan dan beban kerja dalam jangka waktu tertentu. [5]

Jadwal belum boleh keluar sebelum perencanaan dan routing siap. Pasalnya, tahap ketiga ini menyangkut efisiensi tenaga kerja dan alokasi sumber daya.

Membuat jadwal berarti menentukan berapa banyak jam kerja yang dibutuhkan serta jumlah barang yang bisa selesai.

tahapan produksi
Sumber: mba SKOOL

Hal pertama yang harus Anda lakukan yaitu membuat master scheduling atau jadwal produksi utama terlebih dahulu. [6]

Isinya gambaran besar mengenai timeline untuk keseluruhan alur produksi. Baru setelah itu dibagi-bagi lagi menjadi jadwal yang lebih rinci.

Faktor penting yang harus menjadi perhatian saat membuat jadwal produksi yaitu:

  • total barangnya,
  • jumlah tenaga kerja‎,
  • modal yang tersedia,
  • waktu pembuatan hingga distribusi,
  • kapasitas dan kemampuan produksi.

Kembali ke contoh produksi kue di awal tadi. 

Misalnya, proses membuat kue membutuhkan waktu 10 jam. Sementara pemesan membutuhkannya lusa.

Berarti Anda perlu menjadwalkan belanja hari ini agar besok bisa mulai membuat kuenya. Supaya lebih cepat, Anda bisa menambah tenaga kerja.

Dengan begitu proses produksi kue akan selesai lusa sesuai rencana.

Penjadwalan tidak boleh sembarangan. Meleset sedikit saja berpotensi mengacaukan rencana dan alur kerja. Jadi, perlu sangat hati-hati dan detail.

4. Tahap Perintah Memulai Produksi (Dispatching)

Sampailah pada proses keempat dan terakhir yaitu tahapan dispatching. Tindakan ini sangat menentukan keberhasilan tahap produksi.

Dispatching merupakan perintah (order) untuk mengerjakan tugas masing-masing sesuai rencana awal. Ibaratnya seperti peluit tanda dimulai sebuah perlombaan.

Setelah ‘peluit’ berbunyi, para tenaga kerja mulai produktif mengeksekusi rencana, alur dan jadwal produksinya dengan benar dan berurutan.

Seorang dispatcher menugaskan berbagai pekerjaan ke setiap mesin atau peralatan dan memantau produktivitasnya. Di sinilah letak kunci komunikasi dalam produksi.

Jika semua lancar, harapannya output dari tahap keempat ini dapat memenuhi target. Setelah itu pemenuhan kebutuhan konsumen akan lebih mudah. [7]

Apa Tanda Tahapan Produksi yang Sukses?

Terlepas dari faktor X yang bisa menghambat proses memproduksi barang dan jasa, kesuksesan tahap produksi dapat dilihat dari hal berikut:

  • Adaptasi yang baik dari SDM di bidangnya masing-masing.
  • Terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas produksi.
  • Penjualan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
  • Peluang pengembalian investasi yang lebih besar.
  • Kepuasan karyawan dan manajemen atas hasil kerjanya.

Perusahaan wajib melakukan evaluasi apabila beberapa dari tanda-tanda di atas tidak terwujud.

Memangnya hal apa saja yang bisa memengaruhi proses produksi?

Faktor-faktor yang Memengaruhi Tahapan Produksi

Tahapan produksi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut: [8]

1. Sumber Daya Alam

Bahan baku umumnya berhubungan dengan sumber daya alam dan manusia tidak bisa mengontrol ketersediaannya.

Tingkat kelangkaan sangat berpengaruh pada tahap produksi. Biasanya kondisi ini akan membuat harga tidak terkendali atau kurang kompetitif.

Katakanlah suatu hari cabai langka, akibatnya biaya produksi sambal mahal. Sementara itu mungkin permintaan menurun karena harga jualnya tinggi.

2. Sumber Daya Manusia

Faktor penentu kelancaran tahap produksi yang kedua adalah sumber daya manusia alias tenaga kerja.

Ada alasan kenapa perusahaan mencari tenaga kerja yang kemampuannya sesuai kebutuhan produksi. Tujuannya untuk memaksimalkan proses produksinya.

Percuma punya banyak SDM, tetapi tidak ada yang bisa mengolah sumber daya yang tersedia dengan baik.

3. Ketersediaan Modal

Sebagus-bagusnya rencana, routing dan penjadwalan, jika modalnya kurang maka akan percuma.

Bagi sebuah unit usaha atau perusahaan, modal bukan cuma tentang uang. Contoh lainnya seperti mesin, bangunan, kendaraan, dan lain-lain juga dapat memengaruhi kelangsungan proses produksi.

Dengan memiliki modal yang cukup, produksi akan berjalan lebih lancar.

4. Kapabilitas Perusahaan

Kapabilitas artinya kecakapan dalam menjalankan suatu hal. Dalam konteks ini, perusahaan harus memiliki kapabilitas untuk mengolah sumber daya yang tersedia.

Keahlian mengatur empat tahap dalam produksi yang telah kami jelaskan tadi sangat menentukan kelancaran prosesnya.

Penutup

Dengan memahami apa itu tahapan produksi dan langkah-langkahnya, Anda jadi bisa lebih menghargai sebuah barang. Apapun barang yang ada di depan Anda, itu telah melewati proses panjang. Inilah tahap awal dalam kelangsungan kegiatan ekonomi.