✔ Perbedaan Brand dan Merek, Ternyata Beda! Pebisnis Wajib Tahu

“Lho, memangnya apa perbedaan brand dan merek? Bukankah keduanya sama saja?”

Pertanyaan tersebut mungkin ada di benak Anda ketika pertama kali membaca judul artikel ini.

Pasalnya, secara bahasa “brand” adalah terjemahan Inggris dari kata “merek”. Buktinya, coba lihat hasil dari Google Translate di bawah ini.

brand dan merek

Ya, faktanya dua hal ini memang serupa tapi tak sama. Jadi, di mana letak perbedaannya?

Perbedaan Brand dan Merek dari Sisi Marketing

Setelah melakukan penelusuran, ternyata brand dan merek memang dianggap berbeda dari sudut pandang marketing.

Itulah alasan selain harus membangun merek, sebuah bisnis juga perlu meningkatkan brand.

Supaya lebih mudah memahaminya, coba pahami dulu definisi dari masing-masing istilah berikut ini.

Pengertian Merek

pengertian merek

Merek adalah identitas yang bertujuan memudahkan konsumen mengenali suatu produk. Ini bisa berupa nama, logo, warna, bentuk, atau apapun yang menggambarkan produk tersebut.

Merek menjadi pembeda antara satu produk dengan yang lainnya. 

Contohnya Anda punya dua buah TV LED di rumah. Sekilas, ukuran dan spesifikasinya sama tetapi merek membuat keduanya berbeda. 

TV pertama mereknya Samsung dan yang lainnya Polytron. Jadi walaupun mirip, Anda tetap bisa menemukan perbedaannya dengan mudah.

Pengertian Brand

pengertian brand

Brand adalah citra yang dibangun oleh merek dengan tujuan meningkatkan daya beli, mendapatkan konsumen dan sebagainya. Proses membangun citra merek inilah yang Anda ketahui sebagai branding.

Pada akhirnya brand adalah ketika konsumen telah mengenali merek Anda lebih jauh. Mereka bukan cuma bisa membedakannya dari yang lain tetapi juga memahami seperti apa produk tersebut.

Branding erat kaitannya dengan pengetahuan dan pengalaman konsumen terhadap produk atau jasa.

Merek adalah identitas sedangkan brand adalah citra. Jadi, keduanya memang berbeda.

Untuk memahami perbedaan brand dan merek lebih lanjut, coba simak contoh kasus berikut ini.

Contoh Kasus: Peran Brand dan Merek

Ada banyak identitas produk yang tidak langsung memberi gambaran kepada orang tentang produk apa yang dijualnya.

Anda pasti tahu, atau minimal pernah mendengar, tentang merek Lacoste, bukan? Kalau tidak ingat, lihat logo bergambar buaya di bawah ini.

buaya perbedaan brand dan merek

Gambar buaya adalah identitas dari Lacoste. Orang awam pasti tidak akan tahu produk apa yang mereka jual kalau cuma melihat logonya saja.

Mungkin yang terpikirkan Lacoste adalah semacam penangkaran buaya atau produk dari kulit buaya.

Seperti itulah gambaran merek jika belum terbangun citranya. 

Dengan proses branding, orang-orang akan tahu Lacoste yang berlogo buaya itu menjual produk pakaian. 

Belakangan pembeli juga akan menyadari ternyata ini termasuk merek pakaian papan atas. 

lacoste perbedaan brand dan merek

Jika kedua faktor ini sama kuatnya, maka bisa menjadi senjata ampuh untuk bersaing di pasar. Keduanya sama-sama membentuk diferensiasi sehingga lebih mudah dikenali dan mendapat perhatian konsumen.

Pentingnya Membangun Identitas dan Citra

Setelah mengetahui apa perbedaan brand dan merek, bukan berarti Anda boleh menganaktirikan salah satunya. Ini seperti dua sisi mata uang, yang meskipun berbeda tetapi saling melengkapi.

Analoginya seperti ketika Anda berkenalan dengan seorang teman baru. Di awal, dia cuma tahu siapa nama Anda, lalu lama kelamaan dia akan memahami sifat dan kebiasaan Anda.

Oleh karena itu, selain mempersiapkan nama dan logo yang oke, proses branding untuk merek juga harus sama baiknya. Salah satu yang bisa Anda lakukan misalnya dengan memperkenalkan merek secara luas lewat press release di media nasional.

Kesimpulan

Perbedaan brand dan merek ini tentunya cuma ada di Indonesia karena penggunaan istilahnya. Kesimpulannya, meski berbeda tetapi keduanya sama-sama penting bagi sebuah bisnis. Semakin baik Anda merancang merek, maka semakin mudah pula membangun citranya di mata konsumen.