✔ Monetisasi Adalah Konversi dari Sebuah Aset, Ini Contohnya

Monetisasi adalah istilah populer yang sering terdengar dalam praktik pemasaran digital. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa ini bukanlah hal baru di industri komersial?

Ya, televisi, radio, surat kabar, dan media massa lainnya sudah menggunakannya sejak dulu. Baru belakangan berbagai platform digital di internet mulai melakukan itu.

Supaya memahami konsepnya, topik kali ini akan membahas:

  • Apa itu monetisasi?
  • Apa saja contoh-contohnya?
  • Apa keuntungannya?
  • Dan masih banyak lagi.

Tanpa berlama-lama, langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Monetisasi?

Dalam ekonomi monetisasi adalah mengubah suatu aset menjadi uang dengan cara menggunakannya atau menjadikannya jaminan utang.[1]

Terdengar kurang familier dengan kegiatan monetizing yang populer saat ini?

Lebih sederhananya, monetisasi bisa diartikan sebagai kegiatan mengonversi aset menjadi sumber pendapatan. Biasanya aset tersebut memang tergolong non-revenue generating.[2]

Intinya, dari sesuatu yang seharusnya tidak akan menghasilkan uang di kemudian hari malah bisa menguntungkan.

Ini bukan sekadar menjual barang atau jasa, tetapi keberhasilan mengidentifikasi sumber pendapatan baru.

Dengan monetisasi, suatu bisnis atau entitas dapat berkembang. Pada akhirnya, itulah yang menjadi tujuan para pengusaha dan investor.

monetisasi adalah

Apa Saja yang Bisa Dimonetisasi?

Sekarang Anda paham bahwa monetisasi adalah tindakan mengoptimalkan aset agar menguntungkan. Pertanyaannya, aset apa saja yang bisa menjadi sumbernya?

Secara umum, apapun itu bisa dimonetisasi asalkan Anda tahu caranya. Supaya tidak bingung, kami akan pisahkan antara aset fisik dan digital. 

Contoh aset fisik yang dapat membuka nilai ekonomi dengan monetisasi adalah bangunan, tanah kosong, jalan, menara seluler, dan berbagai aset publik lainnya.

Hanya pemerintah atau pihak berwenang saja yang mungkin melakukan itu. 

Contoh aset digital untuk monetizing misalnya artikel, video dan audio. Sementara platform publikasinya seperti website, aplikasi dan media sosial.

Supaya semakin jelas, simak beberapa contoh kegiatan monetisasi yang pasti sering Anda jumpai.

Contoh Monetisasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Tanpa disadari, Anda sering menjadi bagian dari monetisasi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya sebagai berikut:

Contoh 1: Tempat Wisata

Sebuah bangunan bersejarah termasuk aset yang tidak akan menghasilkan pendapatan. Namun, itu dapat dimonetisasi dengan cara menjadikannya tempat tujuan wisata.[3]

Misalnya pengelola menjual tiket, membuka toko suvenir dan restoran di area tempat wisata. Jadi, sambil melihat-lihat bangunan bersejarah, pengunjung bisa membeli suvenir dan makan di restoran.

monetisasi adalah

Barusan adalah contoh monetize aset fisik yang nyata wujudnya. Bagaimana caranya memonetisasi jika traffic pengunjung beralih ke platform online?

Contoh 2: Saluran YouTube

Katakanlah Anda memiliki saluran YouTube dengan 20.000 subscriber. Sebelumnya, video yang Anda upload ke saluran tersebut sama sekali tidak menghasilkan.

Sampai akhirnya Anda memenuhi syarat monetisasi YouTube dan siap menayangkan iklan di setiap video Anda. 

Dari sinilah Anda mendapat keuntungan. Setiap iklan yang dilihat atau mendapatkan klik dari penonton akan menjadi pundi-pundi dolar.

Selain iklan, kini YouTube juga memberi beberapa pilihan untuk memonetisasi, yaitu:

  • iklan,
  • membership,
  • YouTube Premium
  • merchandise,
  • stiker.

Lebih lengkapnya bisa Anda pelajari di panduan memilih cara memonetisasi.

Contoh 3: Konten Website

Saat membuka situs web portal berita Anda melihat banner iklan di berbagai sudut. Ini merupakan salah satu upaya memonetisasi yang dilakukan pengelola situs web.

Para blogger juga melakukan hal yang sama. Mereka membuat konten artikel, mencari traffic lalu mengonversi itu menjadi pendapatan dengan menayangkan iklan.

Seperti halnya YouTube, iklan bukan satu-satunya cara memonetisasi konten website. Pilihan lain misalnya:

  • konten bersponsor,
  • link program afiliasi,
  • konten eksklusif member,
  • menjual ebook,
  • menerima donasi.

Jenis website semacam ini namanya money site, yaitu website yang menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya.[4]

Contoh 4: Media Sosial

monetisasi adalah

Apa yang Anda lihat di money site juga muncul di platform media sosial Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok.

Bukan cuma iklan, bahkan akun yang memiliki banyak pengikut dan engagement rate tinggi berpeluang cuan dengan berbagai cara memonetisasi.

Di antara beberapa media sosial yang kami sebutkan, tiap-tiapnya menawarkan program monetize berbeda-beda. Berikut penjelasannya:

Facebook

Pengguna Halaman Facebook dapat memonetisasi video yang memenuhi syarat dengan iklan in-stream. Kreator akan mendapatkan bagian dari penayangan iklan di videonya. 

Opsi lainnya adalah dengan mengaktifkan fitur berlangganan untuk konten di Halaman dan Facebook Group.

Twitter

Content creator di Twitter yang membuat karya otentik berkesempatan mendaftar dua program monetisasinya, yaitu:

  • Pre-Roll Amplify
  • Sponsorship Amplify

Keduanya sama-sama berupa iklan yang tayang di video milik si kreator. Baca lebih lengkapnya di sini.

Instagram

Berbeda dengan Facebook dan Twitter, media sosial Instagram justru tidak punya cara memonetisasi yang menyatu dengan konten. 

Umumnya, pengguna melakukannya dengan caranya sendiri seperti memposting konten bersponsor, paid promote, affiliate marketing, dan sebagainya.

TikTok

Melalui TikTok Shop, sekarang pengguna bisa langsung menjual barang sambil membuat konten. Cara lainnya yaitu:

  • bergabung dengan program TikTok Creator Next,
  • mengumpulkan gift dari penonton konten video,
  • kolaborasi brand dari TikTok Marketplace,
  • membagikan link afiliasi.

Lebih lengkap mengenai monetisasi di Tiktok bisa Anda pelajari di sini.

Contoh 5: Aplikasi dan Game

Aplikasi freemium dan game free-to-play adalah contoh bagaimana pengembang memonetisasi karya mereka. 

Di aplikasi freemium misalnya, Anda bisa menggunakan aplikasi secara gratis tetapi dengan beberapa pembatasan. Jika mau fitur penuhnya, Anda harus membeli versi premium.

Sementara di permainan free-to-play, semuanya benar-benar gratis. Sampai kemudian Anda ditawari berbagai item pendukung permainan yang menarik di dalam toko permainan.

Keuntungan Monetisasi Bagi Pengelola Aset

Dari penjelasan di atas, monetisasi adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan iklan dan promosi. Semua orang ingin memonetisasi asetnya agar memiliki pendapatan pasif. 

Walaupun akan selalu ada pengguna yang tidak menyukai hal itu, pada akhirnya Anda tetap harus melakukannya demi revenue generation.

Berikut keuntungan monetisasi aset fisik maupun digital bagi pemilik dan pengelolanya:[5]

Konsisten mendapat penghasilan. Jika membuka saluran monetize Anda bisa mendapat penghasilan secara konsisten setiap bulannya. 

Jenis monetisasi berlangganan atau membership paling menjanjikan di antara pilihan lain. Namun, Anda juga tidak bisa mengesampingkan jaringan iklan dan transaksi mikro.

Meningkatkan otoritas brand. Jika terdapat dua pilihan; tempat gratis tetapi kurang terurus atau tempat berbayar tetapi nyaman. Mana pilihan Anda? 

Tentu tempat kedua. Meski harus membayar, yang penting nyaman. Seperti itulah cara monetisasi meningkatkan otoritas brand.

Terbuka untuk berkolaborasi. Monetizing tidak membatasi Anda untuk bekerja sama dengan siapapun selama memenuhi syarat. Ini membuka peluang untuk memiliki lebih banyak sumber pendapatan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, monetisasi adalah cara mengubah suatu aset fisik maupun digital menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

Sebagai contoh aset digital, Anda dapat memonetisasinya dengan:

  • ‎jaringan periklanan‎,
  • model langganan‎,
  • transaksi mikro‎,
  • dan sebagainya.

Perlu diingat bahwa setiap jenis aset dan platform cara memonetisasinya berbeda-beda. Seperti Anda ketahui pula, bahwa terdapat pro dan kontra dalam kegiatan monetisasi ini.‎ Jadi, pastikan melakukannya dengan bijak.