✔ Pengertian Blueprint Bisnis, Manfaat, dan Langkah Pembuatannya

Memulai bisnis dapat menjadi solusi untuk mencapai kebebasan finansial dengan penghasilan tak terbatas. Namun tentu saja membangun bisnis yang sukses tak semudah membalikkan telapak tangan. Anda membutuhkan blueprint bisnis sebagai panduan menjalankan bisnis. Lalu apa sebenarnya pengertian blueprint?

Pengertian Blueprint Bisnis

Menurut Vocabulary.com [1] blueprint adalah panduan untuk membuat sesuatu. Blueprint juga bisa berarti desain atau pola yang dapat kita ikuti. Jadi pendeknya definisi blueprint bisnis adalah rancangan rencana bisnis Anda.

Tujuannya agar Anda mendapatkan referensi tentang berbagai aspek yang dibutuhkan untuk mewujudkan bisnis Anda, sebelum mulai mengambil tindakan.

Biasanya bagian paling menantang dari menjadi wirausahawan adalah kurangnya rasa percaya diri dalam menentukan pilihan dan membuat keputusan. Ini terutama yang berkaitan dengan strategi dan arah bisnis Anda.

Namun keberadaan blueprint bisnis bisa sangat membantu para pebisnis pemula untuk tetap realistis dan fokus pada tujuan mereka.

Di dalam cetak biru ini tercantum berbagai komponen penting dalam bisnis Anda. Ini antara lain biaya awal (modal), lisensi, legalitas, dan izin yang diperlukan, manajemen waktu, profitabilitas, dll.

Blueprint umumnya berbentuk dokumen yang berisi ide bisnis Anda secara detail, siapa yang dapat membantu Anda menjalankannya, dan target pencapaian Anda.

Di internet Anda bisa menemukan beragam template dan contoh blueprint bisnis yang dapat menjadi acuan. Tinggal pilih saja mana yang paling sesuai dengan jenis bisnis yang ingin Anda realisasikan.

Manfaat Blueprint Bisnis

Sebagaimana dilansir dari How to Entrepreneur [2], berdasarkan riset yang dilakukan oleh perusahaan Palo Alto, ternyata pengusaha yang membuat perencanaan bisnis berpeluang dua kali lebih besar untuk membuat usahanya berkembang atau mengamankan modalnya.

Fungsi blueprint bisnis secara umum adalah memungkinkan seorang pengusaha untuk bekerja secara strategis, terarah, dan terencana.

Dengan perencanaan bisnis Anda dapat menetapkan tujuan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian akhirnya mendorong Anda lebih dekat dengan visi, misi, dan tujuan bisnis secara keseluruhan. 

Dengan adanya blueprint bisnis, langkah-langkah peningkatan pendapatan (scale up) menjadi lebih mudah diwujudkan. Anda juga jadi semakin awas menilai kondisi bisnis untuk melakukan perubahan jika memang dibutuhkan.

Selain itu, Anda dapat menggunakan cetak biru bisnis untuk mengidentifikasi peluang baru termasuk di luar cakupan model bisnis yang Anda tekuni saat ini.

Langkah Membuat Blueprint Bisnis

Sebagai langkah pertama luangkan waktu untuk merancang visi, misi, dan tujuan Anda.

Anda bisa memulainya dengan menjawab pertanyaan seperti mengapa Anda ingin mewujudkan suatu ide bisnis? Bagaimana Anda akan merealisasikannya? Bagaimana Anda membayangkan kelanjutan atau masa depan bisnis ini?

Orang-orang yang ingin Anda ajak bekerjasama tentu ingin tahu apakah dana, waktu, tenaga, dan pikiran yang mereka investasikan benar-benar memberikan hasil yang sepadan.  

Selanjutnya Smallbusinessbc [3] merekomendasikan rumus 4M (Money, Methods, Machines, Manpower) dalam merancang blueprint bisnis. Anda juga bisa mencobanya demi meretas jalan sebagai pebisnis sukses.

Money (uang)

Aspek-aspek yang berkaitan dengan uang meliputi anggaran, arus kas, sistem keuangan, perbankan, pajak, serta audit.

Sangat penting untuk mencatat rencana anggaran dalam setiap aspek aktivitas bisnis Anda. Cobalah untuk seakurat mungkin dalam merencanakan budget Anda, meskipun awalnya sebagian besar masih merupakan angka perkiraan.

Methods (metode)

Dalam blueprint bisnis Anda perlu menguraikan apa aktivitas harian bisnis Anda. Bagaimana bisnis tersebut dijalankan dan siapa yang akan menjalankannya.

Pertimbangkan untuk menerapkan standar peraturan industri, misalnya dengan mengambil sertifikasi ISO. Apakah dengan sertifikat tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau tidak.

Bisnis Anda juga perlu memiliki standar kualitas layanan. Jika sudah menetapkan standar ini selanjutnya Anda perlu memikirkan cara melakukan monitoring dan mempertahankan standar tersebut.

Beberapa bisnis dioperasikan dengan wawasan lingkungan sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga kelestarian alam. Jika berkenan Anda juga dapat menetapkan jenis standar ini untuk bisnis Anda, sekaligus menjadikannya sebagai bagian dari strategi pemasaran.

Maschine (mesin)

Aspek-aspek terkait poin ketiga ini misalnya adalah peralatan dan kendaraan, telekomunikasi, manajemen informasi dan teknologi, dll. Anda bisa membuat daftar pertanyaan yang menyangkut aspek-aspek tersebut dan memberikan jawaban yang mendetail untuk merancang panduan yang terperinci.

Contoh:

  • Apakah Anda atau karyawan memerlukan pelatihan atau sertifikasi untuk mengoperasikan peralatan atau kendaraan yang diperlukan?
  • Apa tersedia tempat untuk menyimpan peralatan atau kendaraan Anda?
  • Berapa konsumsi daya untuk sarana tersebut?
  • Perlukah Anda memiliki atau membuat kebijakan dan prosedur keselamatan?
  • Apakah bisnis Anda dapat dimulai dengan satu perangkat komunikasi saja, atau membutuhkan jaringan komunikasi yang lebih kompleks?
  • Apa Anda dan staf memerlukan kompetensi khusus untuk mengoperasikan komputer, program software tertentu, atau teknologi informasi lain berkaitan dengan aktivitas bisnis Anda? Atau memerlukan tenaga ahli dari luar?
  • Apa perlu memiliki plan B ketika ada yang tidak berfungsi dengan baik?
  • Dll

Manpower (Sumber Daya Manusia)

Ada 3 sumber daya manusia pada poin terakhir ini, yaitu pemasok, pelanggan, dan staf karyawan/manajemen.

Anda wajib menguraikan dengan jelas siapa yang rencananya akan menjadi supplier Anda dan bagaimana sistem pemenuhan bahan baku dari supplier. Pastikan tersedia pemasok alternatif jika mitra Anda ternyata tak dapat menyediakan bahan yang Anda butuhkan untuk memproduksi barang.

Selanjutnya adalah perkiraan pelanggan Anda atau target market. Kira-kira siapa yang berpotensi membeli produk Anda, demografi calon pelanggan (gender, tingkat pendidikan, dan status sosial), kebiasaan belanja, dan daya beli.

Pikirkan juga bagaimana Anda akan berkomunikasi dengan mereka dan mengirimkan produk atau menyediakan layanan bagi mereka.

Sementara terkait staf karyawan Anda perlu merancang strategi untuk merekrut, melatih, mempertahankan, dan memotivasi mereka. Karyawan Anda juga perlu dimonitor untuk memastikan kinerja mereka tetap optimal.

Jangan lalai dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan agar mereka juga bersedia memberikan kontribusi terbaiknya bagi Anda.

Penutup

Sekarang Anda sudah mendapat gambaran mengenai pengertian blueprint dan peranannya bagi bisnis Anda. Walaupun tidak menjamin 100% bahwa segala sesuatu akan berjalan lancar, namun keberadaan blueprint bisa mengurangi peluang kegagalan bisnis Anda.

Apakah Anda setuju dengan uraian di atas? Atau memiliki pendapat yang berbeda mengenai tema yang satu ini? Jika ya, mohon bagikan pendapat Anda pada kolom komentar.