Dilihat sekilas, usaha angkringan sepertinya mudah dan murah. Padahal, modal usaha angkringan sederhana saja butuh kurang lebih 3-5 jutaan.
Ini belum termasuk biaya jika Anda harus menyewa tempat. Akan tetapi, kalau sudah jalan dan ramai pembeli, keuntungannya bisa berkali lipat.
Tidak heran, usaha ini cukup ramai diminati para pengusaha di berbagai daerah.
Berkaitan dengan itu, kami akan membahas topik berikut:
- Modal membuka usaha angkringan
- Estimasi keuntungan yang didapat.
- Perkiraan balik modalnya.
- Dan risiko usaha angkringan.
Tertarik menjadi pemilik usaha angkringan? Simak ulasannya berikut ini.
Sekilas Tentang Usaha Angkringan
Angkringan adalah gerobak dorong yang menjual makanan dan minuman. Biasanya gerobak tersebut akan berhenti di suatu tempat untuk menggelar lapaknya.[1]
Berbeda dengan warkop, angkringan bersifat portable alias bongkar pasang. Dan lagi angkringan juga cuma buka saat petang sampai menjelang pagi.
Usaha ini berakar dari budaya di Yogyakarta kemudian mulai tersebar ke daerah Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Beberapa penyebutan lain yang juga berarti angkringan yaitu hik dan wedangan.
Apa Saja yang Dijual di Angkringan?
Intinya, berbagai hidangan sederhana dan murah tersedia di angkringan.
Menu usaha angkringan bervariasi mulai gorengan, nasi kucing, sate-satean, kerupuk, kopi, jahe susu, dan masih banyak lagi.
Di sinilah tempat nongkrong murah meriah untuk semua kalangan.
Langkah-langkah Membuka Usaha Angkringan
Berikut panduan memulai usaha angkringan beserta rincian modal dan keuntungannya:
1. Cari Lokasi Jualan yang Strategis
Angkringan identik dengan jualan di pinggir jalan. Namun, itu saja belum cukup karena lokasinya mesti strategis.
Dengan kata lain, pastikan Anda berjualan di tempat orang berlalu-lalang atau kawasan padat penduduk.
Misalnya, angkringan seringkali ditemukan di dekat kos-kosan, kampus, atau di pinggir jalan utama. Yang terpenting tempatnya luas dan bersih.
Jadi, jika Anda ingin membuka angkringan di depan rumah, pertimbangkan soal lokasi dan lingkungan sekitarnya. Kalau sepi, sebaiknya cari tempat lain.
Rekomendasi lokasi angkringan: emperan toko dan alun-alun.
2. Pikirkan Konsep Angkringannya
Konsep angkringan dulunya menggunakan alat pikul sambil keliling.[2] Namun, angkringan berkembang dan kini menggunakan gerobak dorong dengan kursi panjang.
Untuk berjualan di suatu tempat, Anda cuma perlu menambahkan terpal, tikar dan spanduk untuk menandai warungnya.
Konsep sederhana itulah yang paling lazim, mudah dan modalnya tidak terlalu besar.
Di sisi lain, sekarang ada pula konsep angkringan modern. Biasanya angkringan modern berbentuk semi kafe atau bahkan seperti kafe.
3. Siapkan Modal Usaha Angkringan
Langkah ketiga, siapkan modal usaha angkringan sesuai dengan lokasi dan konsep yang Anda rencanakan sebelumnya.
Seperti kami sebutkan di awal, modalnya berkisar 3-5 jutaan untuk perlengkapan dan bahan makanannya.
Berikut detail barang yang perlu Anda beli dan perkiraan harganya:
Perlengkapan | Harga |
Gerobak Angkringan | Rp2.000.000 |
Terpal 4 x 5m | Rp200.000 |
Tikar 185 x 285 cm | Rp70.000 |
Peralatan makan | Rp500.000 |
Peralatan masak | Rp200.000 |
Kompor gas 1 tungku | Rp75.000 |
Tabung gas 3kg | Rp175.00 |
Spanduk (opsional) | Rp60.000 |
TOTAL | Rp3.280.000 |
Angka-angka di atas kami dapatkan dari harga terendah di marketplace. Jika Anda membelinya secara langsung kemungkinan ada perbedaan harga.
Dengan modal usaha angkringan Rp3.280.000 Anda sudah bisa memiliki satu set jualan yang lengkap.
Namun, biaya tersebut belum termasuk kebutuhan operasional bulanan meliputi sewa lahan (jika itu sewa) dan belanja bahan baku makanan.
Berhubung di tiap-tiap daerah harganya pasti berbeda, jadi kami mencoba membuat perkiraan kasarnya:
Kebutuhan | Harga |
Sewa lahan angkringan | Rp500.000 |
Bahan makanan sebulan | Rp2.000.000 |
TOTAL | Rp2.500.000 |
Jadi, total keseluruhan modal yang Anda butuhkan di bulan pertama kurang lebih sebesar Rp5.780.000. Kemudian di bulan kedua Anda tinggal memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Sebagai catatan, anggaran bahan makanan mungkin bisa ditekan. Caranya, ajak mitra agar menitipkan dagangannya di angkringan Anda. Dengan begitu akan ada lebih banyak variasi menu, tetapi Anda tidak harus mengeluarkan modal.
Alternatif: Franchise Angkringan, Lebih Murah
Dari tabel di atas, banyak sekali barang yang perlu Anda beli. Menyiapkan semuanya sendiri pasti sangat merepotkan, bukan?
Maka dari itu kami memberi saran lain yang lebih praktis, yaitu dengan mendaftar franchise angkringan.
Cukup membeli paket usaha angkringan Anda akan mendapat semua perlengkapan jualannya kecuali tempat.
Sebagai contoh franchise angkringan yang populer seperti “Mbahe” dan “Angkringan 78”.
Modal usaha angkringan jalur franchise ini juga sangat terjangkau. Mulai Rp4.700.000 saja untuk paket biasa.[3]
4. Mulai Jalankan Usaha Angkringan
Lapak sudah siap, sekarang waktunya memulai usaha angkringan Anda.
Untuk pemula sebaiknya ajak rekan supaya tidak kerepotan sendiri. Apalagi angkringan biasanya buka dari petang sampai dini hari. Pastinya melelahkan.
Jam operasional angkringan rata-rata mulai pukul 5 sore hingga tengah malam atau dini hari.
Jadi, setidaknya Anda harus mulai bekerja mempersiapkan segala sesuatunya sejak siang atau sore hari.
Bagaimana kalau Anda sibuk? Rekrut seseorang menjadi karyawan. Akan tetapi, opsi ini akan membuat biaya operasional bulanan bertambah untuk gaji karyawan.
Apakah Usaha Angkringan Menguntungkan?
Dengan modal hingga 5 jutaan lebih, berapa keuntungan angkringan setiap harinya dan kapan balik modal?
Asumsi laba tiap produk antara Rp500 sampai Rp3.000 dan Anda mampu menjual 150 produk dalam semalam. Maka, estimasi keuntungan usaha angkringan Anda adalah sebagai berikut:
Makanan | Jumlah terjual | Laba bersih | Laba total |
Gorengan | 50 | Rp500 | Rp25.000 |
Nasi kucing | 20 | Rp1.000 | Rp20.000 |
Kerupuk | 30 | Rp500 | Rp15.000 |
Minuman | 30 | Rp3.000 | Rp90.000 |
Menu lainnya | 20 | Rp1.000 | Rp20.000 |
TOTAL | Rp170.000 |
Dari data tabel di atas, berarti dalam 30 hari operasional Anda bisa meraup keuntungan Rp5,1 juta.
Jika konsisten, Anda cuma butuh waktu 2 bulan untuk balik modal. Mantap, bukan?
Resiko Usaha Angkringan yang Harus Diwaspadai
Ketika usaha sudah mulai stabil, Anda bisa mulai mengembangkannya. Di satu sisi, waspadai juga segala risiko yang menjadi tantangan usaha angkringan, seperti:
- Kompetitor ada di mana-mana. Jadi, perlu ada pembeda yang menjadi alasan mengapa pelanggan harus nongkrong di angkringan Anda.
- Waspada jika membuka usaha angkringan di lokasi yang tidak seharusnya karena mungkin bisa terjaring penertiban petugas.
- Faktor cuaca utamanya saat musim hujan juga bisa menghambat usaha, apalagi jika Anda menggunakan gerobak bongkar pasang.
- Barang dagangan harus laku dan habis dalam semalam karena beberapa jenis makanan cepat basi.
- Kemudian jika Anda membuka angkringan di tempat wisata atau pinggir jalan utama, jangan kaget kalau banyak pengamen.
Dalam menjalankan usaha angkringan, pastikan Anda juga memikirkan bagaimana cara mengantisipas risiko di atas.
Penutup
Akhir kata, angkringan adalah peluang usaha yang sangat menjanjikan dan cenderung tahan terhadap krisis. Ini telah terbukti selama pandemi dua tahun terakhir, di mana para pengusaha angkringan masih tetap eksis. Sekarang tugas Anda menyiapkan modal usaha angkringan sebesar 3-5 jutaan.