Tantangan Keluarga Dalam Menghadapi Transformasi Digital Dibidang Jasa Keuangan

Bagaimana Manajemen Sumberdaya Berperan?

Tranformasi digital adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi yang dipengaruhi oleh teknologi digital seperti teknologi informasi, komputasi, komunikasi, serta konektivitas. Perubahan kebutuhan dan perilaku konsumen di era pandemi ini memaksa perusahaan dan administrasi umum untuk unggul dalam transformasi digital.  Adanya transformasi digital di sektor keuangan tentu menjadi hal yang lumrah. Transformasi digital di sektor keuangan adalah proses perubahan dalam hal penggunaan teknologi di sektor keuangan agar lebih mudah, cepat, dan efisien. Tidak hanya sektor bisnis, sektor keuangan juga memerlukan akselerasi tranformasi digital. Akselerasi digitalisasi pada keuangan negara menjadi mutlak untuk mencapai kematangan digital atau bisa dikatakan kondisi ketika teknologi digital telah mentransformasikan proses organisasi, sumber daya manusia, dan model pelayanan publik. Dengan kematangan digital ini, nantinya keuangan negara akan mampu memfasilitasi penyediaan layanan masyarakat yang lebih baik dan berkualitas.

Tantangan yang dihadapi keluarga dalam transformasi digital di bidang jasa keuangan adalah bertambahnya biaya internet, harus lebih teliti dan waspada terkait data pribadi karena pada era digital ini cukup berbahaya jika sembarangan memasukkan data pribadi ke internet dan apabila melakukan kesalahan kemungkinan dapat menjadi masalah yang bisa jadi tidak kecil. Lalu, semakin berkembangnya jasa keuangan seperti pinjaman online juga dapat menjadi tantangan bagi keluarga. Maraknya kasus penipuan pinjaman online akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan, seperti kebocoran atau pencurian data pribadi yang berasal dari pinjaman online, sehingga penting bagi keluarga untuk memahami dan waspada terkait hal tersebut. Berbagai bentuk jasa keuangan yang mudah diakses dan digunakan juga perlu kecermatan dalam memilah-milah mana yang aman, terpercaya dan sudah dilindungi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebab, terkadang meskipun sudah terlindungi oleh OJK masih ada beberapa jasa keuangan yang keamanannya belum terjamin.

Perkembangan teknologi informasi yang cepat telah membawa kehidupan masyarakat dunia memasuki era baru yang sering disebut era revolusi industri 4.0. Secara umum, seiring berkembangnya teknologi informasi, ekspektasi akan layanan tersebut mengarah kepada produk dan layanan yang mudah dan aman, personal, tidak tertinggal tren, dan memiliki kemudahan untuk membandingkan kualitas berbagai produk dan layanan. Kedua, data yang ada digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan. Pemanfaatan data dalam volume besar memberikan informasi yang kemudian dapat digunakan untuk menciptakan banyak peluang dan memunculkan kategori bisnis baru. Ketiga, kemunculan kemitraan baru dengan big companies dan startup menyebabkan terbentuknya ekosistem baru yang bersifat digital sehingga bentuk kemitraan seperti Bank mampu dengan cepat mendapatkan konsumen baru. Keempat, perubahan model operasional pelayananan di bidang jasa keuangan yang disertai dengan perkembangan teknologi menjadikan perubahan perilaku konsumen yang memaksa produsen untuk segera melakukan transformasi digital. Untuk para generasi muda, ada tiga hal yang akan sangat berpengaruh yaitu media sosial, komunikasi digital, dan game online.

Penggunaan jasa keuangan oleh keluarga sebelum adanya transformasi digital tentunya dapat dikatakan masih belum efektif dan efisien. Mayoritas keluarga dalam masyarakat  sebelum adanya transformasi digital di bidang jasa keuangan masih menggunakan cara-cara yang masih konvensional atau tradisional. Hal ini diakibatkan karena kurangnya edukasi dan akses pada masyarakat luas sehingga keluarga atau masyarakat takut dan khawatir untuk mengikuti dan menerapkan transformasi digital di bidang jasa keuangan. Kekhawatiran akan transformasi digital ini lebih kuat lagi dengan banyaknya ancaman kasus kejahatan seperti penipuan dan sebagainya. Selain takut, masyarakat juga memiliki keterbatasan dan ketidakmampuan dalam mengikuti perkembangan teknologi digital di era modern ini.

Kurangnya pemanfaatan transformasi digital ini akan menghambat keluarga dalam mengelola keuangan mereka. Padahal transformasi digital sangat berdampak pada kemudahan keluarga dalam mengurus keuangan, contohnya seperti mengelola tabungan, kredit atau pinjaman, hingga pengajuan dan pembayaran utang. Dalam mengatasi tantangan transformasi digital di bidang jasa keuangan dibutuhkan manajemen keluarga yang baik, yaitu terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan untuk mencapai tujuan dan melakukan evaluasi. Keluarga harus mampu melakukan manajemen keuangan keluarga ditengah transformasi digital. Keluarga dituntut untuk dapat mengatur merancang pengeluaran sesuai dengan skala prioritas yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan mengutamakan kebutuhan dan lebih mementingkan manfaatnya.

Dengan adanya pemahaman yang tepat maka sebuah keluarga akan mampu mengelola keuangan dengan lebih efektif dan efisien. Jika suatu keluarga memiliki manajemen keuangan yang baik maka akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga dan dapat menjadikan transformasi digital di bidang keuangan sebagai peluang. Contoh dari transformasi digital di bidang keuangan yang dapat mempermudah kelancaran keuangan yakni seperti metode pembayaran digital dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit, ataupun uang elektronik. Selain itu, keluarga juga dapat dengan mudah mengembangkan aset keuangan mereka seperti perbankan, investasi, hingga asuransi.

Keluarga harus saling berusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan transformasi digital. Peran orang tua bagi anak-anaknya dalam menghadapi transformasi digital yaitu orang tua harus bisa  bertanggung jawab terkait dengan perkembangan digital dan orang tua berusaha agar bisa mengarahkan bagaimana penggunaan digital yang baik dan benar. Selain itu, orang tua harus mampu menggunakan perangkat digital secara bijak, melaksanakan konsep mentoring dan monitoring dalam keluarga, serta dapat menerapkan aturan screen time dan family time.

Teknologi yang semakin maju dan canggih mengakibatkan perubahan kebutuhan dan perilaku masyarakat khususnya di era pandemi saat ini. Banyak perusahaan dan administrasi umum yang bersaing untuk unggul dalam transformasi digital. Transformasi yang merupakan proses perubahan yang memiliki ciri-ciri antara lain adanya perbedaan yang merupakan aspek paling penting di dalam transformasi, adanya konsep ciri atau identitas yang menjadi acuan perbedaan di dalam suatu proses transformasi, dan memiliki sifat historis yaitu proses transformasi selalu menggambarkan adanya perbedaan kondisi secara historis atau kondisi yang berbeda di waktu yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kemajuan teknologi di mana pada era digital seperti saat sekarang ini cukup berbahaya jika selaku konsumen memasukkan data pribadi ke internet secara sembarangan sehingga dapat menimbulkan kesalahan yang menjadi masalah besar. Dengan adanya transformasi digital, berbagai bentuk jasa keuangan semakin mudah diakses dan digunakan. Perubahan model operasional pelayanan di bidang jasa keuangan yang disertai dengan perkembangan teknologi menjadi perubahan perilaku konsumen yang memaksa produsen untuk unggul.

Penulis : Febrianti Tri Utami, Muhammad Fadhil Huda, Ryan Azmii Hanifah,   Angelica Patricia BR Karo ( Dosen Pengajar: Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si dan Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MSFA, DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN, FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA, IPB UNIVERSITY)